TANGERANG-Aksi Unjuk Rasa Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta yang diikuti sebanyak 120 orang yang menuntut cabut SK Dirjen Kemenag bidang pendidikan islam tentang pelaksanaan senat di kampus UIN, berakhir ricuh.
Tiga mahasiswa mengalami luka-luka di bagian bibir dan kepala akibat luka pukul pihak keamanan UIN. Jumat (13/1). Berdasarkan pantauan dilapangan Aksi yang berlangsung damai Pukul 14.00 hingga Pukul 17.45 wib di depan Kampus Tarbiyah mahasiswa yang tergabung dalam PMII, HMI, PARMA (Partai Reformasi Mahasiswa) dan BEM UIN. Pimpinan Herman menuntut agar pihak rektorat mencabut SK Dirjen Kemenag tentang pelaksanaan senat di Kampus UIN.
Pada Pukul 14.30 WIB, peserta aksi bergerak menuju depan pintu kantor Pembantu Rektor. Dalam orasinya Herman mengatakan, bahwa mahasiswa bukanlah orang yang suka anarkis dan bukanlah anti senat. “Kami sebagai mahasiswa perlu dihargai, perlu diajak bicara saat ini kami meminta hak kami sebagai mahasiswa,” katanya.
Sementara itu Pembantu Rektor 3 Sudarnoto mengatakan, dirinya tidak mempunyai wewenang mencabut SK Dirjen Kemenag, dan dirinya akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada rektor. “Silakan teman-teman mahasiswa melakukan yuridis riview ke Menteri Agama,”ujarnya. Atas jawaban tersebut, terjadilah keributan antara peserta aksi dengan pihak keamanan kampus. (MANG)