TANGERANG-Warga tiga kompleks yang bakal tergusur apabila realisasi pembangunan Jalan Tol Cinere – Serpong terlaksana menuntut jalur tol dipindahkan. Warga tetap menolak berapapun harga yang akan dibayarkan pemerintah atas rencana penggusuran itu.
“Tetap kami minta jalan tolnya dipindahkan. Kami tidak tertarik ganti rugi, berapapun,” kata Catur Sudarsono, Ketua Tim Penolakan Pembangunan Jalan Tol.
Akibat rencana pembangunan jalan tol sepanjang 10,4 kilometer itu terang Catur, berimbas pada ratusan nasib warga di tiga kompleks. Diantaranya Komplek Pertanian yang dihuni 45 kepala keluarga, Kompleks Andora yang dihuni 35 KK dan Komplek Azzahra yang dihuni 30 Kepala
Keluarga.
“Permintaan kami kepada DPRD Tangsel dan Wali Kota Tangsel adalah memindahkan jalur jalan tol,” ucap Catur.
Catur menuturkan warga tiga kompleks yang bakal terkena penggusuran baru tahu beberapa minggu terakhir. Pasca adanya pematokan rumah warga. Setelah itu pihaknya meminta penjelasan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Ternyata rencana pembangunan jalan tol itu sudah diwacanakan sejak 2002.
“Banyak warga yang tertipu. Karena ternyata hunian yang mereka beli bakal tergusur. Padahal beberapa warga diantaranya tinggal di perumahan itu tahun 2008. Anehnya IMB perumahan itu dikeluarkan. Harusnya kalau mau digusur kenapa dikeluarkan IMB-nya,” kata Catur.
Atas itu juga terang Carsono pihaknya sudah menyurati DPRD Kota Tangsel terkait permintaan warga agar jalur jalan tol dipindahkan."Sekarang kami sedang menunggu surat balasan dari DPRD setempat," katanya.
(BAM)