Connect With Us

Rangga Suruh Minta Maaf, Bolot Akui Dirinya Khilaf

| Selasa, 11 Desember 2012 | 16:39

Bolot dengan Cucunya saat ditemui wartawan di kediamannya. (tangerangnews / danang)

Reporter : Danang Andrio 

TANGERANG-Bolot yang ditemui dikediamannya kediamannya menyatakan, pemukulan yang dilakukannya bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukannya lantaran Rangga  terlebih dahulu menginjak-injak cucunya Lira Larasati ,18, saat sedang main di Seven Eleven (Sevel) Zodiak, Jombang , Kota Tangsel  Senin (3/12) dini hari lalu.
 
 “Siapa yang terima cucunya diinjak-injak, apalagi yang melakukan ini laki-laki,” ujar pelawak yang lahir di Bogor pada 10 Mei 1942.
 
Sebenarnya, jelas Bolot, Rangga masih berkerabat dengan dirinya. Sebab, kakak Rangga juga menikah dengan salah satu cucunya.
 
“Ini masalah keluarga, nanti akan kami selesaikan secara kekeluargaan. Kalau dia tetap melanjutkannya ke jalur hukum akan saya hadapi,” tegasnya.
 
Lepas dari kasus itu, Bolot berharap Rangga mau datang ke kediamannya untuk meminta maaf. Sebab, ia tidak ingin kejadian ini terus belarut-larut.
 
“Saya tidak pernah memukul orang selama ini, tapi kelakuan Rangga sudah keterlaluan. Makanya saya khilaf, kemudian menempelengnya. Kalau dia datang ke sini dan meminta maaf pasti saya maafkan,” singkat Bolot yang belum mau melaporkan peristiwa penginjakan cucunya ke polisi juga.
 
Sementara itu, Bolot dikenal tetangga merupakan orang yang arogan. Untuk itu warga sekitar menyarankan kepada Rangga yang menumpang tinggal bersama pamannya di kontrakan Bolot menyarankan agar peristiwa itu dilaporkan ke polisi.

“Kasian dia (Rangga) itu anak yatim, ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya tidak tinggal bersamanya. Dia di sini numpang dengan pamannya,” ujar seorang ibu yang juga tetangga Bolot.
Peristiwa yang dialami Rangga Putra Sadewa menurutnya,  bukan yang pertama kali terjadi. Tetapi, korbannya bukan Rangga.

“Sering mas, beberapa kali anak sini juga dipukul sama dia, memang agak ringan tangan dia, apalagi kalau sudah menyangkut keluarganya,” terangnya.
Sebelumnya, kata tetangga Bolot, anak tetangga lain yang tidak bilang mengambil kedondong pun dipukuli Bolot. “Memang sih itu buah milik pak haji, tetapi kan masak gara-gara buah saja dia sampai memukuli,” ujarnya.
 
Sementara Rangga mengaku terpaksa melaporkan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut ke Polsek Ciputat lantara ayahnya mengetahui bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh keluarga Bolot. “Ayah saya dating, terus melihat kondisi saya. Saya langsung diantar untuk melapor,” terangnya.
 
NASIONAL
Pengusaha Tak Sepakat Usulan Penghapusan Batas Usia di Lowongan Kerja, Ini Alasannya

Pengusaha Tak Sepakat Usulan Penghapusan Batas Usia di Lowongan Kerja, Ini Alasannya

Rabu, 14 Mei 2025 | 17:57

Rencana pemerintah untuk menghapus batasan usia dalam lowongan kerja tidak mendapat dukungan dari kalangan pengusaha.

AYO! TANGERANG CERDAS
Waktunya Fleksibel, Segini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka 

Waktunya Fleksibel, Segini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka 

Rabu, 14 Mei 2025 | 12:21

Bagi siswa kelas 12 yang berencana kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) namun ingin waktu belajar yang fleksibel, Universitas Terbuka (UT) bisa menjadi pilihan ideal.

BANTEN
Baru Punya 35, Banten Butuh 1.388 Dapur MBG untuk Penuhi Kebutuhan 2,9 Juta Siswa

Baru Punya 35, Banten Butuh 1.388 Dapur MBG untuk Penuhi Kebutuhan 2,9 Juta Siswa

Selasa, 13 Mei 2025 | 20:29

Provinsi Banten membutuhkan sekitar 1.388 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara jumlah yang ada saat ini, masih terbilang belum ideal.

KAB. TANGERANG
Polresta Tangerang Tangkap Pelaku Kekerasan dan Pencurian

Polresta Tangerang Tangkap Pelaku Kekerasan dan Pencurian

Selasa, 13 Mei 2025 | 20:39

Jajaran Polresta Tangerang mengungkap dan menangkap Tersangka, D.F., warga Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, ditetapkan sebagai tersangka pada 8 Mei 2025 setelah gelar perkara berdasarkan bukti cukup.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill