Connect With Us

Karya Anak Bangsa yang Populer di London Ditampilkan di Bandara Soekarno-Hatta

Achmad Irfan Fauzi | Selasa, 27 Maret 2018 | 16:00

Freedome Launching Ceremony di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (27/3/2018). (@TangerangNews.com / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Pada 27 September 2016 lalu, untuk pertama kali Indonesia telah berpartisipasi di London Design Biennale dengan menampilkan karya sembilan orang seniman dan arsitek yang berjudul “Freedome”.

Acara tersebut merupakan biennale desain pertama di London yang menghadirkan 37 negara peserta dalam acara yang bertema “Utopia by Design”.

Perhelatan ini digelar di Somerset House yang terletak di pinggir selatan sungai Thames. Indonesia mengambil tempat dalam sebuah ruangan seluas 50m2 yang terletak di sayap barat (West Wing) Somerset House, London.

BACA JUGA:


Karya ini digagas oleh Adi Purnomo, Bagus Pandega, lrwan Ahmett, Agra Satria, Fandy Susanto, Max Suriaganda, Savina Lavinia, Suyenni dan Yola Yulifianti. Karya ini bercerita mengenai Konferensi Asia-Afrika dan sebuah satelit informasi bernama “Berdikari”.

Karya anak bangsa tersebut ternyata dilirik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Dengan bekerjasama dengan PT Angkasa Pura ll, Bekraf menginisiasi ditampilkannya kembali karya Indonesia yang telah mendunia itu.



Deputi IV Bidang Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simandjuntak mengatakan, tujuan menampilkan kembali karya kolaborasi ini adalah untuk memperluas akses masyarakat terhadap karya seni anak bangsa yang telah ditampilkan dalam ajang kelas dunia.

"Ini adalah realisasi dari harapan yang sudah lama ada di kami agar karya-karya anak bangsa yang telah mendunia dapat dinikmati oleh masyarakat lndonesia seluas luasnya," ujarnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (27/3/2018).

Ia berharap, dengan tampilnya karya seni anak bangsa yang pernah mengikuti event internasional ini dapat memberikan motivasi dan pengetahuan bagi masyarakat.

"Dengan ditampilkan di sini, maka bisa memberikan edukasi untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan di Terminal 3 Ultimate Bandara lnternasional Soekarno-Hatta," harapnya.(RAZ/RGI)

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

BISNIS
Jangan Lewatkan Festival Gawai Dayak 2025 di Hampton Square, Ada Tari, Kuliner, dan Pawai Budaya

Jangan Lewatkan Festival Gawai Dayak 2025 di Hampton Square, Ada Tari, Kuliner, dan Pawai Budaya

Minggu, 2 November 2025 | 16:29

Suasana Borneo kini hadir di Gading Serpong. Festival Budaya Gawai Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ) 2025 resmi digelar di Hampton Square Paramount Gading Serpong mulai 31 Oktober hingga 9 November 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill