Connect With Us

Ditinggal Pesawat, 7 Anggota DPRD Laporkan Lion Air

| Sabtu, 2 Juli 2011 | 22:56

Pesawat Lion Air yang menabrak pesawat lain. (tangerangnews / dira)

TANGERANG-Tujuh orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II Tanah Karo dan penumpang melaporkan maskapai penerbangan Lion Air ke Polres Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Jumat (1/7) sore. Mereka melaporkan maskapai tersebut lantaran buruknya pelayanan dan menelantarkan para penumpang jurusan Medan dan Aceh yang transit di Bandara Soekarno-Hatta.

Natanail Ginting, salah satu penumpang Lion Air, menyatakan manajemen maskapai Lion Air tidak mempunyai etikat baik terharap para penumpang karena telah menelantarkan penumpangnya yang transit di Bandara Soekarno-Hatta berjam-jam.

"Karena kecewa dengan pelayanan maskapai Lion Air akhirnya kasus ini kami laporkan ke Polres Bandara," ujar Ginting, kepada Wartawan di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (2/7/2011).

Menurut Ginting, pemicu laporan ini berawal dari kedatangan para penumpang yang transit di Bandara Soekarno-Hatta dari Surabaya tujuan Medan dan Aceh, Jumat (1/7), sekitar pukul 13.30 WIB.

"Kami berangkat dari Surabaya itu, sekitar pukul 10.00 WIB. Dan rencananya kembali terbang sekitar pukul 16.00 WIB sesuai tiket yang sudah dipesan," kata anggota Komisi B DPRD Tanah Karo tersebut.

Penumpang yang transit di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 20 orang. 10 penumpang diantaranya anggota DPRD II Tanah Karo yang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Namun saat para penumpang mencoba masuk naik pesawat dengan nomor penerbangan 0206 untuk meneruskan perjalan, tiba- tiba pihak Lion Air langsung menutup pintu pesawat dan menarik tangga untuk naik pesawat.

"Kami sempat protes kepada pihak Lion Air karena tinggal naik pesawat sudah di depan tangga. Apalagi tiga orang anggota dewan lain sudah masuk duluan bersama barang-barang di dalam pesawat," ungkap Ginting.

Namun saat para penumpang mencoba mengkonfirmasikan kejadian ini kepada petugas malah tidak memberikan jawaban yang jelas dan terkesan acuh. Pihak manajemen Lion Air beralasan pesawat sudah penuh dan akan diberangkat dengan pesawat yang lain.

“Kami jelas marah karena pesawat yang dijanjikan itu juga tidak jelas jam berapa berangkatnya,” jelas Sudarto, salah satu penumpang yang ikut melaporkan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Karena tidak ada kepastian dan kejelasan dari pihak Lion Air, 7 orang anggota dewan memilih untuk menginap di salah satu hotel dekat Bandara Soekarno-Hatta. "Saya menginap di sini," ujar Ginting yang akhirnya memilih menggunakan masakapai Garuda Indonesia dengan biaya sendiri.

Sementara Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Roberto Pasaribu menyatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari saksi-saksi di lapangan untuk menentukan apakah ada unsur tindak pidananya atau tidak.

“Kami sudah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi seperti situasi apa dilapangan, “kata Roberto.

Direktur Lion Air, Edward Sirait saat dikonfirmasi wartawan menuturkan bahwa pihaknya tidak bisa mencegah para penumpang itu melaporkan ke polisi karena hak azasi mereka.

"Namun, kami sudah berupaya untuk menawarkan dengan maskapai lain karena pesawat itu sudah penuh, tapi mereka tidak mau," jelas Edward.

Saat kejadian itu, Edward mengaku sedang ada di Bandara Soekarno-Hatta, tapi sayang tidak berhasil bertemu dengan mereka."Saat itu ada penumpang yang terburu-buru berangkat makanya kita dahulukan. Untuk kedepannya kita akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta agar jarak terminal A ke B tidak terlalu jauh," tandasnya.(DRA)
BISNIS
Kota Tangerang Buka Pintu Jika Apple Investasi di Indonesia 

Kota Tangerang Buka Pintu Jika Apple Investasi di Indonesia 

Rabu, 24 April 2024 | 09:53

Pemerintah pusat tengah menjalankan rencana strategis bersama salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Apple.

TANGSEL
Jukir Liar Gigit Jari Satpam Sampai Putus di Pondok Aren Tangsel Terancam 5 Tahun Penjara

Jukir Liar Gigit Jari Satpam Sampai Putus di Pondok Aren Tangsel Terancam 5 Tahun Penjara

Jumat, 3 Mei 2024 | 16:00

Iwan Misanto alias Botol, juru parkir (jukir) liar di kawasan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menggigit jari satpam sampai putus karena masalah parkir, telah ditangkap Polisi dan ditetapkan tersangka.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

HIBURAN
Raisa Bakal Rilis Film Dokumenter, Ini Jadwal Tayangnya 

Raisa Bakal Rilis Film Dokumenter, Ini Jadwal Tayangnya 

Selasa, 30 April 2024 | 08:18

Musisi cantik Raisa Andriana bakal merilis film dokumenter bertajuk "Harta, Tahta, Raisa".

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill