TANGERANGNEWS.com- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja 100 hari gubernur dan wakil gubernur di enam provinsi Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Banten.
Survei dilaksanakan pada 12 hingga 19 Mei 2025 dengan hasil yang menunjukkan Gubernur Banten menempati posisi paling buncit seperti dilansir dari Radar Banten, Sabtu, 31 Mei 2025.
Adapun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendapatkan tingkat kepuasan masyarakat tertinggi dengan skor mencapai 94,7, diikuti oleh Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nilai 83,8. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyusul di posisi ketiga dengan tingkat kepuasan 76,3.
Sementara itu, Gubernur Banten, Andra Soni, hanya memperoleh skor 50,8 dan wakilnya, Dimyati Natakusumah, lebih rendah lagi dengan 42,3.
Keduanya mencatatkan nilai terendah dibandingkan kepala daerah lainnya di survei ini.
Berdasarkan hasil tersebut, artinya jumlah kritik dari masyarakat Banten terhadap kinerja pemerintah provinsi Andra Soni-Dimyati cukup tinggi selama tiga bulan pertama masa jabatan.
"Paling banyak Banten," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparan hasil survei.
Dalam survei tersebut, masyarakat Banten memberi penilaian positif di bawah 50 persen terhadap delapan program utama Andra-Dimyati. Di antaranya program pengentasan kemiskinan, akses permodalan, pembinaan koperasi, jaminan sosial bagi warga kurang mampu, peningkatan kualitas tenaga kerja, konflik pertanahan, pengembangan usaha kecil, serta pengelolaan sampah.
Namun demikian, dua program lain justru mendapat sambutan positif dari masyarakat, yaitu program sekolah gratis bagi siswa SMA/SMK/SKh swasta dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.
"53 persen masyarakat tau (sekolah gratis,-red), dan 99 persen mendukung. Semua yang tau itu mendukung, tingkat kepercayaannya juga tinggi 71 persen," imbuh Burhanuddin.
Sebagai tambahan, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan responden yang merupakan WNI di Pulau Jawa berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Jumlah responden bervariasi, yakni 500 di DKI Jakarta, 600 di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta masing-masing 400 di Yogyakarta dan Banten.
Dengan metode simple random sampling, margin of error untuk 400 responden sebesar 5 persen, 500 responden 4,5 persen, dan 600 responden 4,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.