TANGERANGNEWS.com- General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten Muhammad Joharifin mengimbau seluruh insan PLN agar mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta memastikan kesiapan penuh dalam menjalankan program elektrifikasi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Banten.
Menurutnya, keberhasilan program elektrifikasi tidak hanya diukur dari kecepatan dan jumlah sambungan listrik, tetapi juga dari bagaimana seluruh petugas dapat bekerja dan pulang ke rumah dengan selamat.
"Sebelum berbicara tentang target dan percepatan, kita pastikan seluruh insan PLN bekerja dengan aman, menggunakan peralatan yang terstandar, dan memahami risiko di lapangan," ujar Joharifin saat memimpin Apel Gelar Peralatan dan Kick Off Percepatan Eksekusi Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), Listrik Desa Provinsi, serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Tahun 2025 di halaman kantor PLN UID Banten, Jumat, 24 Oktober 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Joharifin ingin memastikan seluruh kesiapan peralatan, personel, dan sistem pengawasan sebelum pelaksanaan di lapangan. Seluruh tim konstruksi, pemasaran, dan penyambungan listrik dipastikan telah memenuhi standar K3, termasuk perlengkapan keselamatan seperti helm, sarung tangan, rompi, sepatu safety, hingga alat pelindung diri (APD).
Joharifin menambahkan, budaya K3 di lingkungan PLN UID Banten terus dikembangkan melalui pendekatan yang lebih humanis.
“Kami ingin setiap insan PLN menjadikan K3 sebagai kebiasaan, bukan kewajiban. Ketika mereka bekerja dengan aman, sebenarnya mereka sedang melindungi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, sinergi antar tim diharapkan menjadi kunci agar seluruh program dapat terlaksana tepat waktu sekaligus memberikan manfaat yang aman dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“PLN UID Banten berkomitmen menyelesaikan seluruh target program dengan tepat waktu, yaitu sampai 30 November 2025, dengan kondisi seluruh petugas tetap aman dan selamat,” pungkas Joharifin.