SERANG-Jembatan Selat Sunda (JSS) sebagai penghubung Pulau Jawa dan Sumatera akan aman dari ancaman letusan Gunung Anak Krakatau (GAK). Diprediksi, letusan dahsyat seperti Induk Gunung Anak Krakatau (Gunung Krakatau) yang terjadi pada 1883 baru akan terulang 400 tahun mendatang.
Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, R Sukhyar mengatakan, dari segala aspek bencana alam baik itu letusan gunung berapi dari Gunung Anak Krakatau, Tsunami, gempa dan lainnya, Jembatan JSS masih aman.
“Letusan dahsyat seperti Gunung Krakatau yang terjadi pada 1883 baru akan terulang 400 tahun mendatang," kata R Sukhyar usai menghadiri Lokakarya Pertimbangan Geologi untuk Pembangunan JSS, di Kota Serang, Selasa (27/11).
Konsultan JSS Wiratman Wangsadinata mengatakan, walau letak JSS dari GAK hanya 50 kilometer, dan terjadi letusan, maka tetap akan aman baik bagi fisik jembatan maupun kendaraan yang ada melintasi jembatan ini. "Aman, kita sudah lakukan simulasi bencana dan hasilnya tetap aman,” terang Wangsadinata.
Yang paling mengkhawatirkan dari jembatan itu, kata Wangsadinata, adalah dampak besarnya angin yang bisa menyebabkan jembatan goyang dan ambruk.
“Namun, hal itu bisa diatasi dengan memperberat dek agar tidak goyang," ujarnya. Bahkan Wiratman juga mengaku sudah melakukan simulasi gempa dengan kekuatan 9,2 skala richter.
Dengan gempa kekuatan paling besar saat ini, hasilnya tetap aman. “Kedepannya kami juga akan melakukan simulasi bencana lebih dahsyat lagi, ini agar mengantisipasi siapa tahu ada yang terlewatkan dalam pengujian dan studinya," tegas Wiratman.