Lamborgini Ringsek Usai Kecelakaan di Tol Kunciran Tangerang
Senin, 18 Agustus 2025 | 17:09
Kecelakaan tunggal dialami mobil mewah Lamborgini di jalan di Tol Kunciran, tepatnya KM 15.200 arah Serpong, Kota Tangerang, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
TANGERANGNEWS.com-Safar Arroyyan Tour and Travel yang pertama kali bediri di BSD, Tangsel, kini mengembangkan kantornya di Kota Bekasi. Kantor Biro umrah dan haji yang sudah resmi terdaftar di Kementerian Agama itu, membuka cabang di Komplek Mega Office Park Blok OP 5, Harapan Indah, Medan Satria.
Kehadiran Safar Arroyyan di Kota Bekasi tentu bukan tanpa alasan. Demikian disampaikan Direktur Utama Saffar Arroyyan, Listifa.
BACA JUGA:
“Jumlah jemaah di Kota Bekasi adalah penyumbang terbesar kedua setelah DKI Jakarta,” katanya.
Setiap periode keberangkatan, Kota Bekasi menyumbang 30 persen dari 2000 jumlah jemaah Safar Arroyyan. Jumlah ini hampir setara dengan DKI yang hanya 40 persen.
“Banyak warga Kota Bekasi yang datang ke BSD, Tangerang Selatan, saya kasihan, makanya saya buat kantor di Kota Bekasi, agar mereka lebih mudah,” kata Listifa, Sabtu (14/4/2018).
Listifa menjelaskan, Safar Arroyyan menjadi idola jemaah Indonesia untuk pergi ke tanah suci lantaran mempunyai program yang lain ketimbang biro umrah lainnya.
Programnya yaitu menjadi tagline Safar Arroyyan 'Berangkat Dulu, Baru Bayar'. Dengan program ini, calon jemaah yang ingin pergi umrah dapat membayar Rp5 juta sebagai DP.
“Ya, jadi cukup membayar di awal dari Rp3 juta sampai Rp5 juta, calon jemaah sudah bisa pergi umrah. Sisanya bisa dilunasi setelah pulang umrah dengan jangka waktu maksimal 3 tahun,” jelas Listifa.(RAZ/RGI)
Kecelakaan tunggal dialami mobil mewah Lamborgini di jalan di Tol Kunciran, tepatnya KM 15.200 arah Serpong, Kota Tangerang, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Untuk pertama kalinya di Tangerang, karakter viral Tungtung Sahur hadir dengan wujud nyata. Bersama Gatotkaca sang pahlawan perkasa, keduanya akan tampil dalam event “Gatotkaca Vs Tungtung Sahur” yang berlangsung pada 9–24 Agustus 2025 di Mal Ciputra
Bagi kita yang merayakan kemerdekaan saat ini, momentum Indonesia merdeka itu seolah biasa. Sekadar memutar kilas perjalanan waktu delapan dasawarsa. Sebagian mungkin ada yang semata bergembira tanpa adanya makna.