Connect With Us

Kabupaten Tangerang Fokus Bangun Infrastruktur

Advertorial, Denny Bagus Irawan | Senin, 24 Oktober 2016 | 22:00

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar (@TangerangNews.com 2016 / Raden Bagus Irawan)

 

TANGERANGNews.com-Para pelaku bisnis mulai mengincar daerah di pinggiran Jakarta, seperti Kabupaten Tangerang. Salah satu daya tarik Kabupaten Tangerang adalah dekat dengan Jakarta dan memiliki daerah industri yang tertata.

Yang paling penting untuk kegiatan perekonomian dan kegiatan bisnis adalah sarana bandara yang terletak di Tangerang, dan jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa. Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar sadar, ketersediaan infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk menarik investasi.

Sejumlah program telah dicanangkan Pemkab Tangerang untuk membangun wilayahnya. Pertama, membangun infrastruktur, kedua memelihara, dan terakhir meningkatkan kualitas infrastruktur yang ada.

Masuk deretan program pembangunan infrastruktur adalah konsep pembangunan tiga jalan tol baru yang akan terkoneksi dengan jalan tol Outer Ring Road II. Ketiganya mencakup Tol Serpong-Balaraja sepanjang 32-38 km yang menghubungkan Kecamatan Serpong, Pagedangan, Legok, Panongan, Cikupa dan Balaraja.

Jalan tol ini akan terkoneksi dengan jalan tol Tangerang-Merak di wilayah barat dan jalan tol TB Simatupang di selatan. Proyek dengan investasi mencapai Rp 4 triliun itu diprakarsai oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Tol kedua, yang menghubungkan kawasan Cikupa-Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 25-30 km, merupakan rencana jalan tol lingkar utara yang dimulai dari Cikupa, Rajeg dan Mauk yang akan terkoneksi dengan jalan tol Sedyatmo atau kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Terakhir, jalan tol yang menghubungkan Sepatan Timur-Pakuaji, Teluknaga, Kosambi dan Bandara Soekarno-Hatta.

Pemkab Tangerang meyakini, pembangunan jalan tol tersebut akan mendorong lebih cepat laju pertumbuhan ekonomi di daerah, menyerap banyak tenaga kerja, sekaligus membuka beberapa daerah yang selama ini terisolasi dan sulit berkembang.

“Kami juga terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelayanan proses perizinan, yang kini sudah satu atap dan online untuk memacu investasi baru di Kabupaten Tangerang,” kata Zaki.

Kondisi geografis yang dekat dengan Jakarta membuat Kabupaten Tangerang maju pesat sebagai tujuan pendirian berbagai kawasan industri dan perumahan selama 5-10 tahun terakhir. Kawasan industri sudah lebih dari 30. Demikian pula kawasan perumahan, seperti Gading Serpong dan Lippo Karawaci yang berskala besar.

Ia menjelaskan, potensi kelautan di wilayah Bagian Utara belum tergali maksimal. Dengan panjang pantai yang lebih dari 51 kilometer, bisa dibayangkan besarnya potensi industri kelautan di Kabupaten Tangerang. Misalnya saja, Pantai Catini yang rusak karena tidak mendapat sentuhan dari tangan-tangan pebisnis handal.

“Tempat itu bisa menjadi destinasi wisata. Pemerintah pusat harus turun tangan membantu karena bibir pantai dan laut ada di bawah kewenangan pemerintah pusat,” katanya.

 

KOTA TANGERANG
Tangerang Dihantam Badai, Pohon Tumbang dan Banjir Lumpuhkan Sejumlah Wilayah

Tangerang Dihantam Badai, Pohon Tumbang dan Banjir Lumpuhkan Sejumlah Wilayah

Jumat, 31 Oktober 2025 | 22:20

Hujan deras yang disertai angin kencang menerjang Kota Tangerang pada Jumat 31 Oktober 2025, sore. Badai yang berlangsung lebih dari satu jam ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan genangan air tinggi, memicu kemacetan lalu lintas

MANCANEGARA
Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Khawatir Terpapar Radioaktif Cesium-137, Udang Impor dari Indonesia Ditarik Lagi dari Pasar AS 

Senin, 20 Oktober 2025 | 12:07

Perusahaan makanan laut asal Seattle, Amerika Serikat (AS), Aquastar, melakukan penarikan sukarela (voluntary recall) terhadap sejumlah produk udang beku yang dijual di berbagai toko ritel besar di seluruh negeri.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill