Connect With Us

Kasus Siswi SMK Diinjak-Injak Senior Paskriba Mandek

| Selasa, 8 Maret 2011 | 17:13

Dayang Cantika (15) siswi Kelas 1 SMK PGRI Jelupang, Tangerang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang setelah diduga dianiyaya senior paskibraka. (tangerangnews / dira)

 
TANGERANGNEWS-Kasus Dayang Cantika ,15, siswi Kelas 1 SMK PGRI Jelupang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang dianiyaya oleh lima orang seniornya hingga saat ini   masih mandek.

Bahkan, surat penyelidikannya ditarik lagi oleh Polsek Tigaraksa, dengan alasan belum lengkap. “Surat penyelidikannya diminta kembali oleh polisi kemarin malam, padahal baru diberikan pada pagi hari kemarin. Sepertinya kasus ini akan mandek, karena mereka yang mukul orang berada,” ujar Sulaiman ayah Dayang Cantika, Selasa (8/3).
 
 Ditanya kondisi Dayang Cantika, Sulaiman mengatakan, hingga hari ini anaknya belum bisa bersekolah lagi, karena kondisinya masih memprihatinkan. “Hanya saja sudah mulai belajar jalan. Jumat (4/3) Dayang sudah pulang dari RSUD Kabupaten Tangerang, kini di rawat di rumah,” katanya.  

 Sementara itu, Kapolsek Tigaraksa AKP Amien memebenarkan, surat penyelidikan ditarik kembali karena ada salah ketik. Namun, dia berjanjia, akan memberikan kembali kepada pelapor secepatnya.  
Selain itu, dia juga mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 9 saksi yang diperiksa. Namun, tersangkanya belum ada. “Karena para saksi mengaku tidak melihat pemukulan atau tendangan kepada Dayang. Hanya melihat Dayang disuruh push-up, dan kaki seniornya yang menyentuh dada Dayang,” katanya.

 Rencananya, Kamis (10/03) dua orang kakak pembina Paskibra yang memukuli Dayang, yakni Lingga dan Anisa  akan diperiksa pihaknya. “Saya akan panggil Kamis besok,” tegasnya.
 Seperti diketahui sebelumnya, hari pelantikan menjadi anggota Paskibra menjadi hari buruk bagi Dayang Cantika. Pasalnya, dia dianiaya oleh 5 orang seniornya hingga harus dirawat di rumah sakit.

Peristiwa nahas ini menimpa Dayang pada tanggal 19 Februari 2011. Saat itu seniornya, cowok maupun cewek menganiayanya hanya karena ia disuruh push-up 100 kali, namun ia tak mampu melakukannya. Dia dinjak-injak oleh  kakak pembina Paskibra-nya di SD Bantar Panjang, Tigaraksa.
Karena tidak kuat, celana Dayang diangkat kemudian dia dibanting ke tanah, kemudian dipukuli dan digampar, seraya diinjak-injak.

Kejadian itu disaksikan langsung oleh 2 teman Dayang, yakni Ayu Taradipa dan Sayeti. Akibat penganiayaan itu, ulu hati Dayang terasa sakit, serta tangannya yang susah digerakkan. Bahkan saat hendak pulang ke rumah, Dayang harus diantar oleh teman-temannya.

Keesokan harinya, Jumiati membawa Dayang ke RS Mulya Insani Cikupa, Kabupaten Tangerang.  Karena melihat kondisi korban, pihak RS meminta keluarga agar korban di rawat inap. Namun, Jumiati enggan anaknya di rawat inap karena belum berunding dengan ayah Dayang, Sulaiman. Hingga akhirnya korban dirujuk pada 1 Maret 2011 ke RSUD Kabupaten Tangerang. (DIRA DERBY)

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

KAB. TANGERANG
Pemkab Tangerang Musnahkan 141 Arsip Kedaluwarsa

Pemkab Tangerang Musnahkan 141 Arsip Kedaluwarsa

Jumat, 11 Juli 2025 | 20:13

Ratusan arsip inaktif milik Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Tangerang dimusnahkan di Ruang Aula Bandeng Dinas Perikanan, Gedung Usaha Daerah (GUD), Kabupaten Tangerang, Jumat 11 Juli 2025.

HIBURAN
Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19

Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.

BANDARA
Kabur ke Indonesia, Kemenkum RI Ekstradisi WNA Rusia

Kabur ke Indonesia, Kemenkum RI Ekstradisi WNA Rusia

Kamis, 10 Juli 2025 | 18:51

Kementerian Hukum (Kemenkum) RI mengekstradisi warga negara Rusia bernama Alexander Vladimirovich Zverev (AZV) ke negara asalnya, setelah pemerintah negara federasi Rusia memohon langsung ke Pemerintah RI.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill