Connect With Us

Ratusan Aktivis Lingkungan Hidup Operasi Bersih Sampah di Balaraja

| Rabu, 20 April 2011 | 20:30

Sabtu-Minggu (16-17/01) kemarin sebanyak 400 orang aktivis lingkungan hidup dan pecinta alam se-jabotabek berkumpul di bumi perkemahan Tegal Murni, Balaraja, Tangerang (pembaca / pembaca)

 
TANGERANG-Sabtu-Minggu (16-17/01) kemarin sebanyak 400 orang aktivis lingkungan hidup dan pecinta alam se-jabotabek berkumpul di bumi perkemahan Tegal Murni, Balaraja,Kabupaten  Tangerang.

Lapangan di desa Tegal lame, balaraja persis dibelakang  kawasan industri Balaraja tersebut disulap menjadi tempat perkemahan aktivis lingkungan hidup yang dipadati ratusan aktivis lingkungan hidup yang berseragam kaos merah, sebanyak 200 tenda didirikan. Tonan sampah yang berserakan disepanjang jalan Sentiong dibersihkan.
 
Abdul Rozak, ketua pelaksana kegiatan mengatakan kegiatan ini meruapakan agenda rutin tahunan kelompok pecinta alam Tongkrongan Pecinta Alam Balaraja Bagian Barat (TOPIAL), kebetulan tahun ini tema yang diangkat adalah Kotaku Bukan Tong Sampah.

Tema tersebut diangkat, lanjut Rozak mengingat belum ada upaya serius dari Pemkab Tangerang dalam mengatasi sampah di Kabupaten Tangerang.

Akibat dari ketidakseriusan tersebut, akhirnya bermunculan Tempat pembuangan Sampah liar di berbagai tempat, salah satunya di jalan Sentiong Balaraja. Wilayah ini menjadi kumuh karena tumpukan sampah dan menimbulkan bau tidak sedap. Berbagai jenis sampah tumplek disepanjang jalan yang menjadi jalan alternative menuju pasar Sentiong tersebut.

“Kami tergerak untuk melakukan kampanye sekaligus memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat untuk mengatasi masalah sampah” ungkapnya

Selain itu, para aktivis ini juga bersama-sama melakukan Operasi Bersih (OPSI) sampah disepanjang jalan tersebut. Sampah-samaph tersebut dikumpulkan kemudian diangkut oleh salah satu truk dari Dinas kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) kabupaten Tangerang ke TPA jatiwaringin.

Selain melakukan Operasi bersih Sampah, peserta perkemahan juga mendapat pembekalan materi mengelola sampah dari berbagai aktivis lingkungan hidup.
Bangbang Ismail salah satu narasumber yang turut mengisi acara kegiatan tersebut menyampaikan bahwa sampah sejatinya dapat diatasi sejak dari tahap rumah tangga, jika masyarakat peduli dengan masalah sampah, maka beban lingkungan hidup akan sedikit ringan, karena pengelolaan sampah dilakukan sejak dari rumah. Salah satunya melalui metode composting.

Masalah sampah merupakan persoalan budaya masyarakat, cermin dari prilaku hidup sebuah peradaban manusia, semakin masyarakat sadar dengan kebutuhan kebersihan dan keindahan kota, maka mereka akan semakin arif dan bijak dalam meperlakukan sampah. Sela Romly Revolvere penggiat Lingkungan Hidup Tangerang .

Menurut Romly, regulasi yang dihasilkan pemerintah tidak akan berdampak apa-apa tanpa peran aktif masyarakat, meski telah lahir undang-undang sampah namun impelementasinya tidak akan efektif jika masyarakat tidak sadar akan kebutuhan lingkungan yang bersih dan indah, oleh karena itu tahapan yang paling penting adalah melakukan edukasi lingkungan hidup kepada publik seperti yang dilakukan di kegiatan perkemahan ini.

“Sampah harus diubah menjadi barang yang bernilai ekonomis, sehingga memacu masyarakat untuk memperlakukannya sebagai barang berharga yang tidak mudah dibuang begitu saja” pungkasnya.(*)

HIBURAN
Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kasus LGBT Makin Merebak, Pakar Ungkap Penyebabnya

Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:19

Fenomena LGBT kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pasangan sesama jenis viral di media sosial.

BISNIS
138 Tahun Berdiri Del Monte Foods Dinyatakan Bangkrut, Begini Nasib Produknya di Indonesia

138 Tahun Berdiri Del Monte Foods Dinyatakan Bangkrut, Begini Nasib Produknya di Indonesia

Jumat, 4 Juli 2025 | 12:22

Del Monte Foods, perusahaan makanan kaleng asal Amerika Serikat yang telah berdiri selama 138 tahun, resmi mengajukan kebangkrutan. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak

KOTA TANGERANG
Pengadilan Agama Tangerang Terapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Pengadilan Agama Tangerang Terapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Kamis, 10 Juli 2025 | 19:11

Dalam upaya memperkuat integritas lembaga dan mewujudkan pelayanan peradilan yang bersih serta bebas dari praktik penyuapan, Pengadilan Agama (PA) Tangerang menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Tahun 2025.

SPORT
BPJamsostek Tangerang Lindungi Ribuan Atlet Sepakbola Liga Forssekot Tahun 2025

BPJamsostek Tangerang Lindungi Ribuan Atlet Sepakbola Liga Forssekot Tahun 2025

Minggu, 6 Juli 2025 | 22:16

BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Tangerang Batuceper memberikan perlindungan kepada ribuan atlet sepak bola kelompok umur (KU) 8, 10 dan12 tahun, dalam turnamen Liga Forum Sekolah Sepakbola Kota Tangerang (Forssekot) Tahun 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill