Connect With Us

Ini Alasan Polres Tahan AMK

Dira Derby | Jumat, 15 November 2013 | 16:14

Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo saat menunjukan surat penahanan terhadap AMK. (Dira Derby / TangerangNews)

 
TANGERANG-Petugas Polres Metro Tangerang akhirnya pada Jumat (15/11) menjebloskan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Ahmad Marju Kodri (AMK) ke rumah tahanan (rutan) polres setempat.

AMK ditahan  karena diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan mengeluarkan anggaran PDAM yang digunakan untuk  kerjasama kepada Pengcab PSSI Kota Tangerang  sebagai sponsorship sebesar Rp500 juta.

Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo, kasus itu berawal dari adanya informasi yang kemudian ditindaklanjuti pihaknya. Kemudian dari informasi tersebut pihaknya melakukan penyelidikan dilakukan pada 17 Juni 2013, dengan didasari hasil gelar perkara sebelumnya.

 “Setelah dilakukan pemeriksaan sejak beberapa hari lalu, kita tetapkan AMK sebagai tersangka. Dan, setelah dimintai keterangan tersangka dan berdasarkan hasil keterangan dari ahli BPKP , dinyatakan terpenuhi unsurnya melanggar Pasal 3 dan 8 Undang-undang tinda pidana Korupsi,” ujar Sutarmo.

Sutarmo mengatakan, pengeluaran dana tersebut didasari permohonan dari Pengcab PSSI Kota Tangerang melalui Sekretaris PSSI Kota Tangerang berinisial SHR. Surat permohonan tersebut ditujukan kepada AMK pada 20 Februari 2012.
 “Persetujuan kerjasama itu tanpa diketahui Wahidin Halim sebagai Wali Kota saat itu dan dewan pengawas PDAM,” ujarnya.

Hal tersebut, lanjutnya, telah membuat AMK  melanggar kewenangannya dengan telah membuat perjanjian kerjasama dengan mengikatkan diri dengan pihak lain tanpa persetujuan wali kota Tangerang. “Setelah memenuhi unsur kita langsung melakukan penangkapan dan melakukan penahanan, ini surat penangkapannya,” ujarnya seraya menunjukan surat tersebut kepada wartawan.

Ditanya soal apakah ada tersangka lain? Kasat mengatakan, sampai dengan saat ini masih AMK seorang,  belum ada tersangka lain. “Kalau ada yang tanya keterkaitan Wahidin Halim sebagai Wali Kota saat itu dalam kasus ini, dipastikan justru dia sebagai saksi yang menguatkan, bahwa dia tidak mengetahui kerjasama itu,” ujarnya.

Sumber dana PDAM Tirtabenteng Kota Tangerang dijelaskannya bersumber dari APBD. Dengan begitu, jika ada anggaran yang dikeluarkan untuk PSSI dapat merugikan Negara.  

Sedangkan, kenapa Polres langsung melakukan penahanan tanpa melihat jabatannya sebagai dirut yang kemungkinan kooperatif dalam pemeriksaan, Sutarmo mengatakan, penahanan AMK , pihaknya tidak terpengaruh dengan adanya upaya kelompok yang melakukan tekanan. “Jadi tidak ada yang menekan, hanya untuk memperlancar penyelidikan saja,” terangnya. 
BANDARA
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Minggu, 14 September 2025 | 21:11

Dalam rangka ulang tahun Commuterline yang ke-17, KAI Commuter memberikan diskon sampai Rp17.000 untuk semua relasi perjalanan menuju maupun dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill