Connect With Us

Normalisasi Kali Angke Butuh Lahan 35 Hektare

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 8 Januari 2014 | 17:08

Wali Kota Tangerang Arief dan Kepala Dinas PU Bina Marga Kota Tangerang Karsidi seusai membuka Jembatan Pintu Air 10 (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)

TANGERANG-Wali Kota Tangerang  Arief R Wismansyah membahas soal normalisasi Kali Angke, Rabu (8/1).

Pemerintah Kota Tangerang menurut Arief siap melakukan pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Angke. Namun, saat ini terkendala kondisi di lapangan dimana terdapat perbedaan asumsi antara masyarakat dan pemerintah terkait nilai pembebasan atau ganti untung lahan.

Dijelaskannya, Pemkot Tangerang sudah menganggarkan dana sebesar Rp75 miliar untuk pembebasan lahan yang dianggarkan dalam APBD 2014.

Namun, Wali Kota meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum untuk membantu terkait pendanaan pembebasan lahan ini.

“Kalau memungkinkan kita perlu bantuan dari pemerintah pusat terkait pembebasan lahan untuk normalisasi sungai ini,” ujar Wali Kota.

Masalah banjir, menurut dia, memang  sudah menjadi permasalahan Nasional. Karenanya, Pemkot Tangerang  sudah melakukan sosialisasi terkait normalisasi kali Angke ke masyarakat.

Pihaknya  juga  meminta masyarakat untuk membantu program ini dengan mempermudah pembebasan lahan yang terkena normalisasi.

"Masyarakat kami harapkan juga membantu terkait pembebasan lahan," ujarnya sambil menambahkan bahwa hal ini demi kepentingan masyarakat banyak.

Karena program normalisasi ini sangat diperlukan guna menanggulangi banjir. Kalau tidak, dikhawatirkan air sungai terutama karena banjir kiriman akan terus meluap dan merendam rumah penduduk.

Asumsi perbedaan harga pembebasan tanah memang menjadi kendala.

Dengan permintaan harga yg tinggi dan tidak mungkin dipenuhi oleh pemerintah karena tidak sesuai dengan aturan yang ada menjadi kendala di lapangan.

Hal lain yang dikaji oleh Pemkot Tangerang dan diharapkan menjadi pertimbangan pihak Balai Besar Ciliwung Cisadane yaitu membangun turap tanpa mengganggu tanah masyarakat dengan memanfaatkan tanah negara dan tanah fasos-fasum yang ada.

Seperti halnya pembangunan turap di Pondok Bahar kecamatan Cipondoh, dimana tersedia tanah negara sehingga tidak seluruhnya menggunakan lahan milik masyarakat.


Sementara itu, Iskandar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane menjelaskan, bahwa kedatangannya dalam rangka melakukan koordinasi pengerjaan normalisasi kali Angke Hulu di Kota Tangerang.

Dijelaskan bahwa saat ini dilapangan ada kegiatan yang sudah dilakukan dan masyarakat setuju dengan pembebasan lahannya dengan syarat kondisi eksisting tidak terganggu.

Menurutnya total kebutuhan lahan untuk pengerjaan normalisasi kali Angke di wilayah Kota Tangerang  seluas 35 Hektare (Ha) dimana18,54 Ha diantaranya merupakan tanah masyarakat.

"Sisanya merupakan lahan fasos-fasum dan lahan negara. Hal ini merupakan bagian dari kontrak kerja multi years dari 2011 hingga 2014, dan akan berakhir pada bulan Agustus 2014 dimana pekerjaan dilapangan sudah mencapai 68 persen," ujarnya.
SPORT
Tundukkan PSM Makassar 2-1, Persita Raih Kemenangan Perdana di Liga 1 2025/2026 

Tundukkan PSM Makassar 2-1, Persita Raih Kemenangan Perdana di Liga 1 2025/2026 

Jumat, 12 September 2025 | 13:52

Persita Tangerang akhirnya mencatatkan kemenangan perdana dalam laga pekan ke-5 BRI Super League 2025/26 setelah menekuk PSM Makassar dengan skor tipis 2-1 di Banten International Stadium, Kamis, 11 September 2025, malam.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill