Connect With Us

SDN Panunggangan 3 Disegel Ahli Waris

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 18 Februari 2014 | 19:07

SDN Panunggangan 3 Disegel Ahli Waris Lahan ( / Rangga)

TANGERANG-Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panunggangan 3 di  Kampung Kelapa, RT 3/1, Kelurahan Panunggangan Timur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang disegel ahli waris Almarhum Hj Tjimah Tipis yang mengaku sebagai pemilik lahan.
 
Akibat penyegelan tersebut, para siswa dan guru tidak bisa masuk ke dalam gedung sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Mereka terpaksa kembali pulang ke rumah.
 
Penyegelan dilakukan dengan menggembok pintu gerbang sekolah. Selain itu keluarga ahli waris memasang poster berisi tuntutan-tuntutan mereka. Bahkan dalam dalam salah satu poster tersebut ahli waris mengancam siapapun yang memaksa masuk ke gedung sekolah akan dituntut dan dianggap pencuri.
 
Dedi, 40, keluarga hali waris mengatakan, pihaknya melakukan penyegelan bukan untuk mengasai keseluruhan tanah yang ada di dalamnya, tapi hanya menuntut sebagian dari luas tanah tersebut.
 
“Dari keseluruhan luas tanah sekitar 1686 meter persegi. Seluas 686 meter persegi  merupakan hak kepunyaan ibu saya, Hj Tjimah Tipis. Berdasarkan surat pernyataan penyerahan tanah yang dibuat ibu saya pada 1978, tanah yang diberikan untuk pembangunan sekolah hanya 1000 meter persegi,” katanya.
 
Tanah itu diberikan sejak zaman Kabupaten Tangerang dimana belum ada pemekaran Kota Tangerang. Namun ternyata, kata Dedi, hingga kini seluruh tanah itu dikuasi semua oleh Pemerintah Kota Tangerang.
 
“Di taun 2010 saya sudah meminta kepada Dinas Pendidikan untuk memberikan tanah yang jadi hak kami. Tapi sampai sekarang tidak ditanggapi. Karena itu saya segel sekolah pada Senin (17/2) malam,” katanya.
 
Dia mengaku tidak akan membuka segel tersebut sampai ada keputusan yang jelas dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Selama itu juga tidak ada yang bisa menggunakan gedung sekolah untuk belajar.
 
Salah satu siswa kelas 6 SDN Panunggangan 3, Ahmad Nurohim, 11, mengatakan dirinya sempat datang ke sekolah untuk belajar. Tapi ternyata sekolah sudah disegel. “Guru menyuruh saya dan siswa lain untuk pulang, katanya libur dulu sehari. Besok baru masuk lagi,” katanya.
 
OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill