TANGERANGNEWS.com-Sekitar 3.000 buruh akan memadati Lapangan Alun-alun Ahmad Yani, Kota Tangerang untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2018 mendatang.
Rencananya, ribuan massa yang berasal dari berbagai serikat buruh Kota Tangerang tersebut mulai memadati lapangan sekitar pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
"Acara May Day pada tahun ini kami bawa asyik saja. Nanti ada sekitar dua sampai tiga ribuan massa yang merayakan di Ahmad Yani," ujar Panitia Sekretaris May Day 2018 Kota Tangerang Suwandi, Minggu (29/4/2018).
BACA JUGA:
Suwandi mengklaim bahwa tidak ada iring-iringan kendaraan atau konvoi untuk menuju lapangan. Dia juga menuturkan, rangkaian kegiatan pun sudah disiapkan matang-matang oleh panitia. Acara peringatan Hari Buruh Internasional ini akan diisi dengan senam sehat dan pembagian undian (door prize).
"Persiapan sudah. Tidak ada konvoinya mereka berangkat dari masing-masing asal saja dari rumah dari organisasi. Berbagai atribut juga sudah disiapkan dan kami tidak bergerak ke Jakarta," ucapnya.
Meskipun begitu, ribuan buruh juga akan tetap menyuarakan tuntunannya bahwa terdapat dua isu yang krusial. Di antaranya PP No 78 tentang Pengupahan Formula Kenaikan Upah Minimum dan Perpres No. 20/2018 mengenai Tenaga Kerja Asing (TKA).
"PP No 78 itu keinginan buruh dihapuskan karena peran pekerja dalam hal ini yang mewakili dengan pengupahan kota atau provinsi perannya kurang. Kalau Perpres karena memang ini lah tugas kami jangan sampai TKA masuk semena-mena ke Indonesia, walau pada dasarnya kita tetap butuh juga ya kami intinya menentang TKA yang ilegal," tambahnya.
Sebagai informasi, sebelum memperingati May Day, ribuan buruh telah melaksanakan peringatan Pra May Day dengan kegiatan keolahragaan pada 17 April 2018 lalu.(RAZ/RGI)
Olahraga es tengah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat dalam aktivitas rekreasi hingga kompetisi.
TODAY TAG
Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK) menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan guru dari seluruh jenjang pendidikan
Polisi mengungkap motif Heri Budiman, 38, membunuh dan membakar balita usia 5 tahun inisial MA di kontrakan wilayah Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
