Profil Faisal Basri, Ekonom Senior Indonesia yang Meninggal Dunia Hari Ini
Kamis, 5 September 2024 | 12:31
Ekonom senior Indonesia, Faisal Basri, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024.
TANGERANGNEWS.com—Penerapan labelisasi Keluarga Miskin yang dilakukan Dinas Sosial Kota Tangerang dengan sasaran rumah-rumah keluarga penerima manfaat (KPM), yang kondisinya sudah mampu tapi masih mengaku miskin dikomentari netizen atau warganet.
Beragam komentar ihwal labelisasi Keluarga Miskin dengan tujuan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Tangerang tepat sasaran itu, diutarakan para netizen dalam laman Facebook TangerangNews.
Seperti yang disampaikan Ricky Aris Lesmana. Menurutnya, pemerintah tidak perlu repot-repot dalam memutus bantuan bagi para KPM yang sudah mapan tetapi masih mengaku miskin.
BACA JUGA:
"Ya, kalau sudah ketahuan nggak miskin tinggal cabut ajalah bantuannya. Gitu aja kok repot. Ngapain pakai segala dilabelin warga miskin tapi bantuan tetap dapat," tulis Ricky Aris Lesmana, seperti dikutip TangerangNews pada Minggu (8/9/2019).
Sementara Pasoendan Perdana dalam akunnya menyebut tidak aneh melihat fenomena warga dengan kondisi ekonomi tercukupi, tapi ngaku miskin.
"Sudah gak aneh orang mampu ngaku miskin karena mentalnya yang miskin. Miskin sikap empati dan peduli. Semoga miskin beneran," jelasnya.
Selain itu, Anwar Jiwatama juga turut mencibir. Menurutnya, Dinas Sosial Kota Tangerang juga harus bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang tidak sesuai dalam menyalurkan bantuan.
"Lucu saya melihatnya. Kalau memang mau memperjuangkan nasib orang miskin bukan cuma dilabel doang. Terus telusuri siapa yang memberi atau yang mendata, pecat dan adili. Cabut subsidi yang salah sasaran. Kalau cuma sampai di situ mah nggak ada efek jeranya," kata Anwar Jiwatama.
Sedangkan Hadi Noer Alesana dalam komentarnya juga menyampaikan bahwa pemerintah harus memiliki strategi dalam melakukan pendampingan kepada para KPM untuk mengatur keuangannya.
"Yang dibutuhkan cara mengelola keuangan, di sini banyak yang punya kontrakan warisan, tapi gak bisa mengatur keuangannya. Alhasil tiap bulan selalu kekurangan karena kebutuhan lebih besar dari pemasukan," tutur Hadi Noer Alesana.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi mengatakan, cukup banyak pelaporan kepada pihaknya ihwal warga di Kota Tangerang yang ekonominya sudah mampu, tetapi masih mengaku miskin.
Motifnya, agar tetap terdata menjadi KPM, sehingga bantuan dari PKH dan BPNT terus mengalir.
"Jadi, banyak informasi kepada kami bahwa bantuan pemerintah tidak tepat sasaran. Akhirnya kami lakukan langkah dengan mendatangi rumah orang-orang yang memang tidak tepat sasaran," ujarnya kepada TangerangNews, di kantor Dinas Sosial Kota Tangerang, Kamis (5/9/2019).
Labelisasi untuk menandai Keluarga Miskin yang akan berlanjut ke rumah-rumah KPM yang notabene nakal, karena masih ingin mendapat bantuan walau ekonomi sudah mapan.
Dengan melabelisasi rumah Warga Miskin ini, Suli berharap, para KPM sadar jika ekonominya sudah mampu meskipun tidak dibantu pemerintah, sehingga bantuan PKH dan BPNT dari Kementerian Sosial ini tepat sasaran.
"Saya mengimbau kepada masyarakat yang mengaku dirinya miskin tapi mampu segera graduasi sukarela supaya bantuan disalurkan kepada orang-orang yang memang membutuhkan," tuturnya.(RAZ/RGI)
Ekonom senior Indonesia, Faisal Basri, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menduga selain pelecehan seksual, ada indikasi tindak pidana lain seperti perdagangan orang terhadap anak-anak panti asuhan Yayasan Darussalam Annur di Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang
Sejarah baru tercipta di industri perfilman Indonesia. Untuk pertama kalinya, jumlah penonton film lokal berhasil menembus angka 60,1 juta penonton, melampaui akumulasi penonton film asing di bioskop-bioskop Tanah Air.