Connect With Us

Ribuan Buruh PT Panarub Serbu Kantor Pajak

| Rabu, 1 September 2010 | 16:27

Buruh PT Panarub Industry demo. (tangerangnews / dira)


TANGERANGNEWS-Ribuan buruh pabrik PT Panarub Industry kembali menggelar aksi demonstrasi menolak pemotongan dana Tunjangan Hari Raya (THR) oleh perusahaan dengan alasan untuk pembayaran Pajak Penghasilan (PPH), Rabu (1/9). Kali ini mereka menyambangi Kantor Pajak wilayah Barat yang berlokasi di jalan Imam Bonjol, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Para buruh datang yang memenuhi halaman Kantor Pajak, berorasi dengan menggunakan pengeras suara diatas mobil bak terbuka, sambil membentangkan spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka.

Menurut salah seorang buruh, Yanto, aksi kali ini dilakukan untuk meminta penjelasan terkait adanya pemotongan jatah THR buruh untuk PPH. “Semua pembayaran pajak buruh dilakukan dikantor ini. Kami ingin diberikan kejelasan,” imbuhnya.

Yanto yang bekerja dibagian assembling ini menjelaskan, pemotongan THR tersebut dilakukan secara bersamaan, namun untuk kisarannya berbeda. Perusahaan, kata dia, melakukan pemotongan sebesar 5 sampai 10 persen dari THR yang diterima.

“Besar kecilnya pemotongan dilihat dari masa kerja di pabrik ini. Seperti saya, seharusnya mendapatkan THR sebesar Rp 2,1 juta, namun dipotong Rp 200 ribu hingga yang saya terima hanya Rp 1,9 juta. Walaupun hanya dipotong Rp 200 ribu tapi sangat terasa sekali. Jadi sayan menolak pemotongan karena THR ini hak saya," pungkasnya.

Ia menambahkan, pemotongan dengan dalih PPH Pasal 21 ini sama saja dengan pemerasan terhadap buruh. Menurutnya perusahaan sudah cukup mampu untuk memback up pembayaran pajak tanpa harus memotong lagi dari karyawannya. “Potongan PPH untuk yang memiliki NPWP sebesar 5 persen, sedangkan yang tidak 6 persen. Dengan kondisi perusahaan sekarang, seharusnya tidak ada lagi memotong dari karyawan. Apalagi perusahaan mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp50 miliar untuk peremajaan mesin,” ucap Yanto.

Sementara itu, ketika pihak kantor pajak wilayah barat hendak dikonfirmasi, namun wartawan dicegah oleh salah satu petugas security yang menggunakan pakaian safari. “Tidak bisa masuk karena didalam sedang ramai dan demo ini salah alamat, seharusnya mereka demo ke kantor pajak yang berada di dekat pusat Pemerintahan Kota Tangerang,” kata security tersebut.

Sebelumnya, para buruh berdemonstrasi dan mogok kerja di depan PT Panarub Industry, kemarin. Namun karena tidak mendapatkan tanggapan dari pihak perusahaan, mereka mendatangi pihak Pemerintah Kota Tangerang agar permasalahan ini dapat diselesaikan khususnya THR yang tidak di potong pajak.(rangga)


TANGSEL
100 Personel Damkar Dikerahkan ke Kebakaran Pabrik di Serpong, 6 Jam Baru Padam

100 Personel Damkar Dikerahkan ke Kebakaran Pabrik di Serpong, 6 Jam Baru Padam

Selasa, 16 September 2025 | 14:15

Kobaran api hebat yang melalap sebuah gudang logistik di Jalan Bhayangkara 1, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). membuat geger warga sekitar, Senin malam 14 September 2025.

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

KAB. TANGERANG
Bikin Jalan Rusak dan Kecelakaan, Puluhan Warga Ngamuk Stop Truk Tambang di Jalan Raya Legok

Bikin Jalan Rusak dan Kecelakaan, Puluhan Warga Ngamuk Stop Truk Tambang di Jalan Raya Legok

Selasa, 16 September 2025 | 18:05

Puluhan warga melakukan aksi terhadap truk tambang yang diduga melanggar aturan operasional di Jalan Raya legok, Kelurahan Malang Nengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa 16 September 2025, siang.

BISNIS
Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Ide Bisnis Kuliner UMKM Laris Manis di Musim Hujan

Senin, 15 September 2025 | 16:06

Musim hujan seringkali membuat orang malas keluar rumah. Kondisi ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis kuliner, terutama untuk makanan yang identik dengan suasana hangat dan kenyamanan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill