Connect With Us

Misteri Penyebab Kebakaran Maut Lapas Tangerang

Tim TangerangNews.com | Kamis, 9 September 2021 | 22:57

Kebakaran Lapas Tangerang. (@TangerangNews / Kemenkumham)

TANGERANGNEWS.com-Sehari setelah peristiwa kebakaran maut terjadi di Lapas Kelas 1 Tangerang, hingga sejauh ini penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui. Tim gabungan Polri masih bekerja di lapangan melakukan olah tempat kejadian perkara kebakaran di blok khusus tahanan narkoba Lapas Tangerang. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Rusdi Hartono menyebutkan, Tim Pusat Laboratorium Forensik Polri dan Polda Metro Jaya masih menelusuri penyebab kebakaran di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang di Banten, yang menewaskan 44 narapidana dan puluhan lainnya luka-luka.

“Tim itu diturunkan untuk membantu menyelidiki penyebab kebakaran Lapas Tangerang,” kata Rusdi di Jakarta, Kamis, 9 September 2021, seperti dilansir dari Antara. "Tim Puslabfor masih bekerja, nanti hasilnya bagaimana akan disampaikan ke publik," lanjut dia.

Dugaan sementara penyebab kebakaran yang terjadi pada Rabu dini hari, 8 September 2021, karena arus pendek listrik.

Kebakaran terjadi pukul 01.50 WIB itu bermula dari Blok C2, yang dihuni 124 narapidana, 119 dari mereka narapidana narkotika, dua narapidana kasus teroris, dan satu narapidana kasus pembunuhan. Di dalam Blok C2 yang terbakar itu juga terdapat dua warga negara asing dari Afrika Selatan dan Portugal, atas kasus narkoba mereka.

Dihubungi terpisah, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar, berpendapat, kebakaran atau kerusakan bahkan huru-hara yang terjadi di lembaga pemasyarakatan selama ini bersumber karena perilaku penyalahguna narkoba yang dijatuhi hukuman penjara.

Menurut dia, kebakaran di Lapas Tangerang bisa jadi akibat dari ulah penyalahguna narkotik yang menjalani hukuman penjara. "Kebakaran Lapas Tangerang merupakan Blok C2 khusus narkotika bisa jadi akibat dari ulah penyalahguna yang dijatuhi hukuman penjara," kata dia.

Pengajar tentang hukum narkotika di Universitas Trisakti ini menjelaskan, kaitan antara dugaan kebakaran akibat ulah penyalahguna karena penyalahguna penderita sakit ketergantungan narkotika dan gangguan mental sehingga penyalahguna narkotika sulit mengendalikan perilakunya sendiri di dalam penjara.

Ia mengatakan, jika penyalahguna yang dipenjara tidak mendapatkan pasokan narkotika dalam penjara maka perilaku mereka bisa berubah menjadi beringas tidak terkontrol, bisa lesu sebagai gejala depresan bisa juga perilakunya berhalusinasi.

Kondisi ini, lanjut dia, berbahaya kalau penyalahguna dihukum penjara. "Itu sebabnya saya ingin mengingatkan kepada penegak hukum bahwa penyalahguna adalah penjahat sakit kambuhan akibat menggunakan narkotika atas kemauannya sendiri, tanpa niat jahat," jelasnya.

KAB. TANGERANG
Bupati Tangerang Minta Perusahaan Bantu Operasional 60 Koperasi Merah Putih Lewat CSR

Bupati Tangerang Minta Perusahaan Bantu Operasional 60 Koperasi Merah Putih Lewat CSR

Minggu, 16 November 2025 | 18:33

Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, secara resmi membuka Gerai Koperasi Merah Putih di Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan pada Minggu 16 November 2025.

TOKOH
Antasari Azhar Eks Ketua KPK Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Antasari Azhar Eks Ketua KPK Meninggal Dunia, Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Sabtu, 8 November 2025 | 20:22

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meninggal dunia pada Sabtu, 8 November 2025.

TEKNO
Telkomsel-UNPAM Kolaborasi Digital, Hadirkan Kartu Khusus Mahasiswa dengan Kuota Super Murah

Telkomsel-UNPAM Kolaborasi Digital, Hadirkan Kartu Khusus Mahasiswa dengan Kuota Super Murah

Senin, 10 November 2025 | 20:38

Telkomsel secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Pamulang (UNPAM) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mengakselerasi transformasi digital di lingkungan kampus.

BANTEN
Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Kuota Haji di Banten Berkurang 210 Jemaah, Masa Tunggu jadi 26 Tahun

Jumat, 14 November 2025 | 18:31

Kementerian Haji dan Umroh telah resmi memublikasikan pembagian kuota haji reguler tahun 2026. Provinsi Banten sendiri mendapat pengurangan kuota hingga ratusan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill