Connect With Us

Macet di Pasar Baru Panarub Tangerang, Bappeda Didesak Lakukan Perencanaan Terintegrasi

Achmad Irfan Fauzi | Rabu, 19 Januari 2022 | 14:28

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang Andri S Permana. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang Andri S Permana mendesak pemerintah daerah di Tangerang untuk mengatasi persoalan kemacetan di Pasar Baru pabrik Panarub, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Menurutnya, permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di Pasar Baru Panarub terutama saat jam sibuk disebabkan karena berkembangnya wilayah Utara Tangerang. "Jadi, saya menilai pemerintah tak siap atas perkembangan wilayah Utara Tangerang," jelasnya saat ditemui di Puspem Kota Tangerang, Rabu 19 Januari 2022.

Berdasarkan pantauan, kemacetan memang kerap terjadi di kawasan Pasar Baru Panarub saat jam sibuk, yaitu pada pagi dan sore lantaran tingginya volume kendaraan yang hendak melintas ke wilayah Kotabumi, Cadas, Sepatan, Pasar Kemis, dan Rajeg.

Selain karena tingginya volume kendaraan, kemacetan juga diakibatkan karena para sopir angkutan kota (angkot) mengetem, serta adanya pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar.

Andri menuturkan, lantaran dinilai karena berkembangnya wilayah Utara Tangerang berdampak pada kemacetan, seharusnya ada solusi jangka panjang dari pemerintah. 

"Akhirnya dibutuhkan kebijakan yang terintegrasi antara wilayah, karena di setiap wilayah berkembang, perubahan menjadi keniscayaan," tuturnya.

Andri meminta pemerintah daerah seperti Pemkot Tangerang dan Pemkab Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus melakukan perencanaan yang komprehensif dalam mengatasi kemacetan ini.

"Inisiasi tetap dilakukan komunikasi antarpemda itu akan menjadi ukuran bagi kita melakukan perencanaan pembangunan dan pengembangan di wilayah perbatasan," imbuhnya.

Andri menambahkan, hal itu agar tidak terjadi lepas tanggung jawab Pemkot Tangerang dengan Pemkab Tangerang di wilayah perbatasan, sehingga merugikan masyarakat sekitar dan berdampak sosial.

"Poin besarnya adalah kebutuhan untuk melakukan komunikasi antarkota dan kabupaten guna melakukan perencanaan bersama terkait pengembangan wilayah perbatasan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak," pungkasnya.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

KAB. TANGERANG
Tak Terima Ditegur, Kakek di Tangerang Siram Air Keras ke Tetangganya

Tak Terima Ditegur, Kakek di Tangerang Siram Air Keras ke Tetangganya

Selasa, 16 September 2025 | 15:59

Seorang kakek berinisial S, 66, harus berurusan dengan polisi setelah nekat menyiramkan air keras kepada tetangganya, pasangan suami istri berinisial A dan AM, di Desa Kosambi, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.

TEKNO
Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Tangkal Buzzer, Pemerintah Kaji Usulan Satu Orang Satu Akun Medsos 

Selasa, 16 September 2025 | 13:10

Pemerintah melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria memberikan tanggapan terkait wacana pembatasan penggunaan akun media sosial menjadi satu orang satu akun.

BANTEN
Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sampah di Banten Capai 8.126 Ton Sehari, Andra Soni Kumpulkan Kepala Daerah Cari Solusi

Sabtu, 13 September 2025 | 15:29

Gubernur Banten Andra Soni menyebut terdapat 8.126 ton sampah yang timbul per harinya di Provinsi Banten dan kemungkinan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill