Connect With Us

Warga Kota Tangerang Diminta Jangan Panik Jika Temukan Gejala Hepatitis Akut

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 9 Mei 2022 | 22:55

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Kasus hepatitis akut misterius kini tengah menjadi perhatian dunia. Di Indonesia sendiri, telah ada laporan tiga orang anak yang terserang penyakit tersebut hingga meninggal dunia. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) pun bergerak cepat, mengedukasi semua lini terutama masyarakat untuk waspada terhadap penyakit tersebut, demi mencegah penularan.

Kepala (Dinkes) Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan hingga kini pihaknya belum menemukan laporan adanya kasus hepatitis akut tersebut di Kota Tangerang.

Namun, Dinkes telah menyiapkan link laporan apabila ditemukan dugaan penyakit tersebut. Link laporan kejadian disiapkan untuk Puskesmas maupun Rumah Sakit, sehingga dapat melakukan penanganan sesuai aturan Kemenkes.

“Dinkes terus menjalin komunikasi dan menerima aturan dari Kemenkes terhadap kasus baru ini. Saya juga sudah koordinasi dengan teman-teman Puskesmas dan Rumah Sakit, untuk terus memantau secara teliti agar kita tidak kecolongan nantinya,” ungkapnya, Senin 9 Mei 2022.

dr Dini menjelaskan, gejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya memiliki gejala awal seperti mual, muntah, diare berat dan demam ringan.

Sedangkan untuk gejala lanjutan yaitu air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pusat. Warna mata dan kulit menguning, gangguan pembekuan darah, kejang hingga kesadaran menurun.

Gejala ini harus diketahui dan diwaspadai masyarakat. Jika ditemukan gejala awal, segera memerikasakan diri ke pelayanan kesehatan pertama seperti Puskesmas.

“Sebelum atau jika menemukan gejala lanjutan, untuk segera ke RS guna mendapat penanganan yang lebih serius. Disamping itu, Puskesmas juga akan langsung melakukan rujukan,” papar dr Dini.

dr Dini pun mengimbau masyarakat untuk dapat mencegah penyakit hepatitis akut. Di antaranya dengan menjaga keseharan saluran pencernaan dengan rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, hindari kontak dengan orang sakit serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan PHBS.

“Jangan panik, jika menemukan segera bawa pasien ke puskesmas atau RS untuk segara ditangani. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul, agar tidak terlambat,” imbaunya.

Selain itu, menjaga kesehatan saluran pernapasan dengan kurangi mobilitas yang tidak terlalu penting, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain serta hindari keramaian atau kerumunan.

“Hal-hal ini, tengah dan akan terus kami edukasi ke masyarakat, melalui posyandu, puskesmas maupun posko vaksinasi. Di samping itu, Dinkes juga terus membuka kelas untuk tenaga kesehatan dengan mendatangkan para ahli. Sehingga, tenaga kesehatan terus mengupdate segala hal tentang hepatitis akut ini,” katanya.

BISNIS
Perusahaan Rantai Dingin Korea Jaga Distribusi Produk Kesehatan Tetap Aman Sampai ke Pelosok Indonesia

Perusahaan Rantai Dingin Korea Jaga Distribusi Produk Kesehatan Tetap Aman Sampai ke Pelosok Indonesia

Jumat, 13 Juni 2025 | 22:08

AIMT.Co. LTD. (Advanced Insulation Materials & Technology), sebuah perusahan asal Korea Selatan yang memproduksi rantai dingin distribusi (cold chain distribution), berupaya menjaga produk-produk kesehatan yang dikirim ke berbagai daerah

PROPERTI
Sinar Mas Land Hadirkan Hunian Bergaya Modern Colonial, Cek Harganya

Sinar Mas Land Hadirkan Hunian Bergaya Modern Colonial, Cek Harganya

Minggu, 15 Juni 2025 | 16:35

Sinar Mas Land hadirkan Klaster Averon di Kota Wisata Cibubur, Jakarta, sebagai pilihan hunian terbaru dengan gaya arsitektur modern colonial.

NASIONAL
Tak Banyak yang Tahu, Bersihkan Karang Gigi Bisa Gratis Lewat BPJS Kesehatan Asal Penuhi Syarat Ini

Tak Banyak yang Tahu, Bersihkan Karang Gigi Bisa Gratis Lewat BPJS Kesehatan Asal Penuhi Syarat Ini

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:52

Tak hanya digunakan untuk pengobatan penyakit serius, layanan BPJS Kesehatan ternyata juga mencakup perawatan gigi. Salah satunya adalah scaling atau pembersihan karang gigi yang bisa diperoleh secara gratis, selama memenuhi syarat tertentu.

BANTEN
2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

2 Badak Jawa di Ujung Kulon Dipindahkan ke Kawasan Konservasi Khusus untuk Pengembangbiakan

Minggu, 15 Juni 2025 | 22:30

Gubernur Banten, Andra Soni mendukung pemindahan atau translokasi dua Badak Jawa dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk keperluan konservasi dan pengembangbiakan (breeding).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill