Connect With Us

Jalan Banjir, Warga Blokir Tol Jakarta-Tangerang

| Minggu, 8 Mei 2011 | 15:55

Tampak pengemudi motor di terowongan Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang sedang mengantre untuk masuk ke terowongan tersebut. Ini karena jalan tersebut tergenang air dan sempiot, sehingga warga kesal dan melakukan penutupan T (tangerangnews / dira)

TANGERANG-Ratusan warga RT 07  RW 08, Keluarahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tegah, Kota Tangerang memblokir dua ruas tol Jakarta-Tangerang di KM 11, baik ke arah Jakarta maupun Tangerang Minggu (8/8). Akibat pemblokiran tersebut, kemacetan dilaporkan sampai ke pintu masuk tol tersebut, yakni Tomang, Jakarta Barat. Sementara di wilayah Tangerang, macet terjadi sejak di pintu loket Cikupa, Kabupaten Tangerang.
 
Demo yang dilakukan sejak pukul 09.00 WIB -10.00 WIB itu dilakukan warga terkait dengan adanya proyek penambahan satu lajur di jalan tol itu.  Pasalnya, karena proyek tersebut, jalan warga disekitar lokasi menjadi banjir.
 
Sebab, memang pantauan, disisi jalan yang sedang diperlebar itu, tidak disediakan drainase. Jalan baru yang dibangun tersebut langsung menyentuh sisi jalan warga dan pemukimman warga.  Namun, yang terpenting dan  menjadi soal bagi masyarakat setempat adalah karena di bawah jalan tol tersebut (terowongan)  menjadi banjir. Sedangkan jalan tersebut adalah akses utama warga untuk pergi sekolah dan beraktifitas lainnya.  
 
“Lihat sendiri kan mas, jalan di sini jadi banjir. Ini masih lebih baik, biasanya sampai sepinggang kalau hujan. Sudah jalan hanya muat satu mobil, banjir, ada drainase juga diterowongan ini. Kalau warga yang tidak tahu bisa kejeblos,” ujar Ketua RT 07 , Tahrudin saat ditemui.
   
Meski kesal warga pun akhirnya mau diajak menyingkir dari badan jalan untuk berunding dengan PT Jasa Marga yang dijaga ketat oleh petugas polisi. “Iya kita sudah berunding dengan perwakilan dari PT Jasa Marga. Prinsipnya, saya atas nama warga setempat mengatakan aspirasi kami. Bahwa kami meminta dibautkan jalan layang, sebab kalau terowongan yah seperti ini, banjir terus,” ujar Tahrudin.
 
Sementara itu, Toni warga setempat mengancam. Jika tuntutannya tidak disepakati oleh PT Jasa Marga, pihaknya akan melakukan aksi kembali. “"Dalam 2-3 hari ini kalau tidak ada kesepakatan kita akan melakukan aksi lagi," ujar Toni.
 
Berdasar pantauan, petugas PT Jasa Marga telah menyedot air yang menggenangi ruas jalan di bawah jembatan tol. Sekaligus membersihkan tanah yang menumpuk di sekitar lokasi.

Kabag Lalin PT Jasa Marga tol Jakarta-Tangerang, Teddy Rosadi, mengatakan, pihaknya telah melaporkan permintaan warga kepada atasannya.  "Masalah mereka mau ngancam kita akan melakukan aksi lagi, saya kira itu nantinya bukan kewenangan kami. Biar petugas keamanan yang menjaga aksinya, sebab seperti kita ketahui jalan tol merupkan jalan yang tidak boleh digunakan untuk aksi demontrasi," imbuh dia.

Sementara Pimpinan  Proyek Pelebaran Jalan Tol Jakarta Tangerang dari PT Jasa Marga, Albert Silaen, mengatakan, tidak mudah membangun jalan layang. Albert mengerti keinginan warga, tetapi warga juga harus mengerti tidak mudah untuk membebaskan lahan untuk zaman sepeti ini.   
 
Apalagi, lanjutnya,  harus ada rumah yang perlu dibebaskan, dan pastinya warga di sekitar tidak semua setuju, karena ada rumah warga yang akan dibawah jembatan layang, nantinya. “Warga harus mengerti, dan jangan main tutup jalan saja. Apalagi ini banjirnya Cuma sedikit, saya pikir banjir seperti di Tol Sediyatmo,” jelas Albert. (DRA)

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

OPINI
Tunjangan Kena Efisiensi, Bukti Guru Tidak Dihargai

Tunjangan Kena Efisiensi, Bukti Guru Tidak Dihargai

Selasa, 8 Juli 2025 | 19:00

Tahun 2025 sudah setengah tahun terlewati, tetapi kabar dunia pendidikan masih terus mengiris hati. Hari ini, datang dari tenaga pengajar yang tunjangan tambahan (tuta) dicoret dari APBD Provinsi Banten tahun 2025.

KOTA TANGERANG
Wali Kota Tangerang Perintahkan OPD Gerak Cepat Tangani Banjir

Wali Kota Tangerang Perintahkan OPD Gerak Cepat Tangani Banjir

Selasa, 8 Juli 2025 | 17:44

Wali Kota Tangerang Sachrudin memerintahkan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk hadir langsung dan memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek

BANTEN
Penguatan Hukum di Sektor Kelistrikan, PLN Jalin Sinergi dengan Kejati Banten 

Penguatan Hukum di Sektor Kelistrikan, PLN Jalin Sinergi dengan Kejati Banten 

Selasa, 8 Juli 2025 | 10:22

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melakukan audiensi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten di Kantor Kejati Banten, Senin 7 Juli 2025.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill