Connect With Us

Akses Jalan Ditutup Alam Sutera, Supriyanto Jarang Pulang

| Minggu, 15 Mei 2011 | 16:21

Supriyanto di rumahnya. Dia mulai jarang pulang karena akses jalan ke rumahnya tertutup dengan tanah liat. (tangerangnews / rangga)

TANGERANG-FX Supriyanto warga Jalan H Koteng No.78 RT 03 RW 01, Kelurahan Kunciran Induk, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang beberapa bulan belakangan ini terpaksa jarang pulang ke rumahnya.

Penyebabnya, karena di depan kediaman karyawan salah satu surat kabar (Kompas) itu kini telah tertimbun tanah liat dengan ketinggian sekitar 1 meter. Timbunan tanah itu adalah milik pengembang PT Alam Sutera Realty Tbk yang sedang mengembangkan proyek perumahan cluster. Memang dari beberapa rumah warga di lokasi, hanya FX Supriyanto saja yang belum mau menjual rumahnya.

Alhasil akses dirinya masuk ke kediamannya itu terganggu. Kalau pun dirinya harus pulang, dia terpaksa menitipkan sepeda motornya di rumah kerabatnya yang cukup lumayan jauhnya dari kediamannya.

'Saat ini saya jarang pulang dan memilih menginap di rumah saudara di Jakarta karena akses menuju rumah terhalang oleh urukan tanah merah ,' kata FX Supriyanto.

Ditanya kenapa dirinya tidak mau menjual rumahnya itu kepada Alam Sutera, FX Supriyanto mengatakan, karena pihak PT Alam Sutera tidak pernah datang kepada dirinya. Selama ini, menurut dia yang datang selalu warga sekitar. “Saya bingung yang menawar kok warga sini yang saya kenal. Bukan Alam Sutera-nya,” terangnya.

Dia juga menyesalkan sikap pengembang Alam Sutera yang bertindak arogan seperti itu. Menurut Supriyanto, tadinya ada belasan rumah di dekatnya. Namun secara perlahan pemilik rumah itu menjual pada pengembang Alam Sutera.

"Tetangga sudah pada menjual. Tapi kepada saya pihak Alam Sutera belum pernah datang pada saya untuk menanyakan rumah ini apakah dijual atau tidak,” ucapnya.

Senior Corporate Communications Manager PT Alam Sutera Realty, Liza Djohan mengatakan, pihaknya tidak memungkiri bahwa memang akan mengganggu karena pihaknya tengah dikejar oleh pemilik cluster tersebut untuk segera membangunnya.

“Ya, itu adalah salah satu proses dari pembangunan. Pasti akan mengganggu rumah yang ada di sekitar, apalagi rumah Supriyanto berada di tengah-tengah. Kami mau bagaimana lagi, lahan kami harus segera kami bangun. Kalau tidak kami yang kena oleh pemilik rumah cluster di sana,” ujarnya.

Menurut Liza persoalan yang terjadi antara pihaknya dengan FX Supriyanto adalah belum adanya kesepakatan harga jual antara dua belah pihak. "Kami sudah pernah mendatangi pihak Supriyanto kok. Memang bukan manajemen langsung, tapi lewat orang-orang yang menjadi kaki tangan kami," ujarnya. (DRA)

OPINI
Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Senin, 28 April 2025 | 17:39

Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih

AYO! TANGERANG CERDAS
Dana Program Sekolah Swasta Gratis Disalurkan ke Rekening Siswa, Segini Nominalnya 

Dana Program Sekolah Swasta Gratis Disalurkan ke Rekening Siswa, Segini Nominalnya 

Rabu, 7 Mei 2025 | 12:28

Pemerintah Provinsi Banten akan menjalankan program sekolah gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SKh swasta mulai tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang.

TANGSEL
Adik Bunuh Kakak Kadung Gegara Rebutan Harta Warisan di Tangsel

Adik Bunuh Kakak Kadung Gegara Rebutan Harta Warisan di Tangsel

Minggu, 11 Mei 2025 | 19:08

Seorang pria berinisial F, 52, tega membunuh kakaknya berinisial N, 65, akibat konflik berkepanjangan terkait pembagian harta warisan peninggalan orang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill