TANGERANG-Panasnya suhu politik di Kota Tangerang menjelang diujungnya pendaftaran Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten pada 14 Juli 2011 nanti membuat Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangerang Yuhendi Alamsyah, harus mengeluarkan pernyataan.
Yuhendi mengatakan, aksi massa yang berjumlah belasan dengan mengatasnamakan AMPIBI yang telah menekan KPU dan Panwaslu Kota Tangerang tidak seharusnya dilakukan untuk menekan penyelenggara Pilkada. “Jangan kotori demokrasi dengan kekerasan, hentikan anarkis,” terang Yuhendi, hari ini.
Yang terjadi menurut Yuhendi soal undangan Andhika kepada PPK ke Hotel Kartika Chandra di Jakarta sudah dijelaskan, ada surat tugas Andhika dari DPD, mengingat Andhika adalah anggota DPD RI.
“Apalagi itu belum masuk dalam tahapan Pilkada. Nah, kalau di Kota Tangerang namanya apa, banyak birokrat yang diseret untuk mendukung salah satu calon. Kami memiliki data pergerakannya, tapi karena konteksnya belum masuk tahapan Pilkada, kami belum bisa mengumumkannya,” katanya.
Walikota LIRA ini juga mengatakan, seluruh elemen masyarakat harus cermat dan bijak mencermati masalah ini. Sebab, tahapan selanjutnya pengembalian formulir belum selesai. Jangan sampai, kata Yuhendi, masyarakat dirugikan karena aksi anarkis.
“Siapa yang akan maju dan lolos verifikasi kan belum ketahuan. Kami yakin semua calon punya pendukung massa yang banyak tapi harap menjaga ketentraman masyarakat Kota Tangerang.
Jadi seandainya ada golongan yang menyatakan aliansi masyarakat Tangerang tapi dia membuat anarkis kami tak habis pikir. Seharusnya menjaga kondusifitas dan membuat nyaman masyarakat bukan membikin takut masyarakat Tangerang,” ujar Yuhendi. (DRA)