Connect With Us

KAHMI Gelar Dialog Cegah Faham Radikalisme

| Rabu, 26 Oktober 2011 | 19:26

KAHMI Kota Tangerang saat menggelar dialog. (tangerangnews / rangga)

TANGERANG-Untuk mencegah berkembangnya faham radikalisme dikalangan pemuda dan masyarakat Kota Tangerang hingga berakar pada terorisme, KAHMI Kota Tangerang menggelar forum dialog kemanusiaan dengan tema penguatan peran pemuda sebagai upaya mengurai faham radikalisme dalam bingkai NKRI di ruang Akhlakul Karimah, lantai 3 Gedung Puspemkot Kota Tangerang, Rabu (26/10).
 
Dialog ini dihadiri langsung pelaku yang kini telah menyandang status sebagai mantan teroris Nasir Abas. Selain itu juga hadir sebagai pembicara KH Ahmad Suhami Hasan yang merupakan pimpinan Pondok pesantren Darul Ulum, sedangkan dari kalangan akademisi, tampak hadir Dr Sihabudin.
 
Ketua KAHMI Kota Tangerang Jazuli Abdilah dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai salah satu upaya untuk membangun fondasi guna menangkal terorisme. “NKRI adalah harga mati, untuk itu kita wajib untuk mempertahankan ini sehingga terorisme tidak dapat bergerak bebas di negeri tercinta ini," ucapnya.
 
M Nasir Aba yang kini menjadi pakar teroris menjelaskan bahwa ada berbagai faktor yang menjadikan seseorang terlibat dalam aksi terorisme. Mulai dari sejarah, pengalaman perang, pemahaman ideologi dan faktor psikologi. "Faktor-faktor ini yang biasanya melatarbelakangi seseorang terkait terorisme, saya contohkan ideologi dan pemahaman jihad yang keliru bisa jadi penyebab seseorang terlibat terorisme," terangnya dihadapan para peserta yang hadir.
 
Dalam kesempatan inipun, Nasir sempat mengulas proses dirinya sempat terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, hingga akhirnya tersadarkan bahwa jihad yang dipahaminya adalah salah dan banyak menyengsarakan masyarakat. " Saya mengajak seluruh intrumen bangsa ini untuk bersatu dalam NKRI, saya menyadari bahwa apa yang terjadi (teror) adalah tidak benar. Untuk itu ada dua tips yang akan saya titipkan pada seluruh anak bangsa ini bahwa agar tidak terjebak dalam terorisme kita harus melihat kepentingan ini dari dalam diri sendiri dan yang kedua respon dari luar," terangnya lagi.

 Yang dimaksud dari dalam diri sendiri adalah, melihat apakah hal yang akan dilakukan (teror) bila terkena kepada sanak keluarga dan orang tua sendiri kita akan rela, dan yang dimaksudkan respon dari luar adalah kita harus selalu melihat sesuatu tidak pada satu sisi saja, melainkan juga dari sisi lain. "Kita harus kritis sehingga tidak membuka ruang bagi perekrut teror untuk mengajak kita menyengsarakan rakyat, selain itu juga media sharing sebaiknya dilakukan, sehingga kita mendapatkan pendapat lain dari orang lain, hingga akhirnya dapat mengambil keputusan yang terbaik," tegasnya. (RAZ)

HIBURAN
Festival Balon Udara Wonosobo Hiasi Langit Tangerang

Festival Balon Udara Wonosobo Hiasi Langit Tangerang

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:43

Sejak dini hari, area tersebut sudah dipadati ribuan pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga, komunitas fotografi, hingga pasangan muda yang berkumpul untuk menyaksikan atraksi Festival Balon Udara Wonosobo.

TANGSEL
KEK ETKI Banten Resmi Beroperasi di BSD, Beri Kemudahan Bea Masuk dan Pajak untuk Tarik Investor Global

KEK ETKI Banten Resmi Beroperasi di BSD, Beri Kemudahan Bea Masuk dan Pajak untuk Tarik Investor Global

Rabu, 10 Desember 2025 | 19:58

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional (ETKI) Banten, yang juga dikenal sebagai D-HUB SEZ di BSD City, hari ini mencapai tonggak penting dengan peresmian resmi Kawasan Pabean

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

KOTA TANGERANG
Cegah Siswa Terpapar Konten Negatif, Pemkot Tangerang Bentuk KIS di 198 SMP

Cegah Siswa Terpapar Konten Negatif, Pemkot Tangerang Bentuk KIS di 198 SMP

Jumat, 12 Desember 2025 | 20:28

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengambil langkah progresif dengan meluncurkan terobosan baru di dunia pendidikan, yakni pembentukan Kelompok Informasi Sekolah (KIS).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill