TANGERANG- Seusai berhasil mengamankan Jafad seorang WN Iran di Lapas Pemuda Tangerang, hasil pengembangan tersangka Hamed Mohammad yang ditangkap di Mc’D Senayan, Jakarta, Wamenkum dan HAM Denny Indrayana mengatakan, inilah cara-cara pihaknya melakukan upaya pemberantasan Narkoba di dalam Lapas.
“Kita sadar betul Lapas atau Rutan kita telah menjadi salah satu sarang Narkoba. Kita melakukan ini disaat yang lain tertidur (Kamis 8 Maret 2012 sekitar pukul 00.25 WIB), ” ujar Denny.
Menurutnya sejak Desember 2011, Kementrian Hukum dan HAM telah bekerjasama dengan BNN untuk memberantas Narkoba di Lapas. “Ini bentuk kerjasama kita dengan BNN,” ujarnya.
Lalu bagaimana dengan adanya telepon genggam yang dipegang oleh Jafad untuk mengendalikan bisnis Sabu?
”Sanksi kepada siapa saja yang melakukan kesalahan ada. Bisa Kakanwil dicopot, Kalapas Dicopot. Tetapi saat ini saya tidak akan menjatuhkannya sekarang, karena perlu dianalisa kesalahannya. Besok Dirjen akan turun. Kalau alat komukasi memang kan tidak mudah (mencegah masuknya). Saya pikir kita bicara antisipasi dulu. Coba di sini ternyata yang jaga malam ini 21 petugas. Sedangkan jumlah yang dijaga 2.096 orang. Jadi masalah hape masuk itu diujung, sulit kalau seperti ini. Yang pasti kita tidak diam,” kata Denny.
Denny juga menyatakan, pihaknya akan memberitahu UNHCR bahwa saat ini di Indonesia, banyak pencari suaka hanya melakukan tipu muslihat.
“Kita akan bilang ke UNHCR bahwa mereka hanya berkedok untuk bisnis narkoba. Modus mereka mencari suaka,” ujar Denny.
Menurut Brigjen Pol Benny Mamoto, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, pihaknya sudah menduga WNA yang mengaku mencari kuasa adalah jaringan narkoba. “Untuk itu kedepan kita akan menekan ini terus. Malah kita akan hentikan bikin miskin, karena salah satu kegiatan mereka juga termasuk money laundry,” ujarnya. (DRA)