TANGERANG-Kali Angke kembali meluap dan membanjiri sedikitnya 7 perumahan di Kota Tangerang. Akibat guyuran hujan pada Selasa (3/4) malam, ketinggian air naik dari 50 centimeter menjadi 1,5 meter. Sekitar 6.000 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam.
Menurut Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Sosial (Dinsos) Tangerang Bambang Kurniawan, air mulai naik pada Rabu (4/4) sekitar pukul 03.00 WIB. Ada sebanyak 7 titik banjir dinataranya Perumahan Wisma Tajur, Puri Kartika, Petir, Duren Villa, Ciledug Indah 1, Ciledug Indah 2, Pinang Griya, dan Pondok Bahar.
“Dua titik yang terparah yakni Ciledug Indah 1 dan Puri Kartika dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter atau sedada orang dewasa. Sementara lima titik lainnya sekitar 80 centimeter,” katanya ketika ditemui di Posko Banjir, Rabu (4/4).
Dia menyebutkan, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi akibat banjir di masing-masing perumahan tersebut sampai saat ini terdata antara lain, Wisma Tajur sebanyak 550 KK, Puri Kartika 1015 KK, Ciledug Indah 1 500 KK, Ciledug Indah 2 500 KK, Pinang Griya 390 KK, Petir 600 KK, Pondok Bahar 540 KK, dan Duren Villa 400 KK. “Total menyapai 6.000 KK yang telah kami evakuasi sejak Selasa (3/4) malam,” tambah Bambang.
Menurut Bambang, pihaknya telah membuat dua posko banjir di dua titik, yakni di depan Perumahan Ciledug Indah 1 dan di Masjid Al-Irsyad. “Kami juga sudah siapkan 260 dus air mineral, 420 dus mie instans, 14 kwintal beras, dan 18 peti telur yang siap didistribusikan di 7 titik banjir tersebut," tandasnya.
Dalam penanganan banjir Ciledug dan Karangtengah ini, kat Bambang, Pemkot Tangerang juga mengerahkan sebanyak, 39 orang tim Tagana, 12 orang Makopala, 30 orang tim damkar, dan belasan tenaga medis.
Sementara itu, kendati Pemkot Tangerang sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk penanganan bencana banjir 5 tahunan ini, masih banyak warga yang belum terlayani dan mengeluhkan kondisi banjir. Pasalnya, pasokan logistik belum menyentuh luas kepada warga. Belum lagi, listrik sudah dipadamkan sejak pukul 7.00 WIB. "Warga yang bertahan di dalam buruh sekali listrik, air bersih dan makanan," kata Subur, warga Kampung Pulo Poncol.(RAZ)