Reporter : Rangga A Zuliansyah
TANGERANG-Musim kemarau yang melanda Kota Tangerang menyebakan debit air Sungai Cisadane menurun drastis dan menimbulkan sedimentasi lumpur di sisi Sungai. Hal ini pun berdampak pada penurunan produksi air bersih PDAM Tirta Benteng, karena sedimentasi lumpur menutup saluran intake air baku perusahaan tersebut.
Untuk mempertahankan produksi air baku, PDAM bersama ratusan anggota TNI dari Kodim 0506 Tangerang dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan TNI/Polri (FKPPI) Kota Tangerang melakukan pengerukan Sungai Cisadane.
"Pengerukan ini sudah yang ketiga kalinya karena kondisi air baku yang sudah berkurang akibat kemarau panjang. Namun, pengerukan kali ini khusus diperbantukan oleh anggota Kodim 0506 Tangerang," kata Dirut PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Ahmad Marju Kodri, Kamis (6/9).
Menurut Marju, akibat kemarau, volume produksi air bersih PDAM berkurang 50 persen dari sebelumnya 30 persen. Sehingga kuantitas air yang disalurkan kepada masyarakat dikurangi. "Sedimentasi lumpur yang menumpuk di pinggir sungai menutup saluran intake air baku, sehingga juga mengurangi produki. Tapi kualitas air tetap kita jaga sesuai aturan menteri kesehatan," ujarnya.
Sebenernya, kata Marju, pengerukan ini merupakan kewajiban pemerintah pusat, karena Sungai Cisadane melewati antar provinsi. Namun untuk kepentingan PDAM, pengerukan hanya dilakukan disekitar intake. "Saya sangat berterima kasih kepada Kodim 0506 Tangerang yang telah membantu pengerukan dan peduli terhadap kepentingan masyarakat," tukasnya.
Untuk solusi kedepan, Marju mengaku berencana membuat reservoar atau penampungan air baku di Kali Kookervart yang mengarah ke Kalideres. Menurutnya, kali sepanjang 8 Km itu bisa menampung hingga ratusan ribu kubik air baku. "Kali Mookervart bisa jadi alternatif sumber air baku saat kondisi musim kemarau seperti sekarang. Jadi tidak perlu lagi mengandalkan Sungai Cisadane. Kita sudah mengajukan rencana ini ke Kementerian PU, kami harap segera direspon," ungkapnya.
Sementara Dandim 0506 Tangerang Letkol Dhani Wardana mengatakan, pihaknya menerjunkan sebanyak 265 personil untuk melakukan pengerukan. "Kita merasa terpanggil untuk membantu PDAM. Saya liat memang sungai cisadane mulai memprihatinkan. Kedepannya, kita akan mengeruk lagi sungai cisadane di beberapa titik," ujarnya.