Connect With Us

Banyak Orang Yang Masih Tak Percaya COVID-19, Ini Jawaban IDI 

Redaksi | Minggu, 6 Desember 2020 | 21:04

Ilustrasi COVID-19. (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-COVID-19 sudah dideklarasikan sebagai darurat kesehatan masyarakat secara global (Global Public Health) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 30 Januari 2020. 

Coronavirus adalah jenis virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat.

Pandemi COVID-19 di seluruh dunia semakin berkembang dan mengakibatkan jutaan pasien terinfeksi dan ratusan ribu pasien meninggal dunia khususnya di Indonesia.

Data per Sabtu (05/12/2020) dari laporan Satgas Penanganan COVID-19 jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Indonesia mencapai 564 ribu kasus, 17.469 kasus meninggal dunia dan 266 ribu pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Bersamaan dengan perkembangan pandemi tersebut, tidak diketahui pastinya kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir. 

Kini masih banyak dari kalangan masyarakat yang tidak mempercayai adanya COVID-19, bahkan ada yang mengatakan bahwa hal itu adalah konspirasi.

Beberapa konspirasi yang sedari awal ramai di perbincangkan adalah terkait kebocoran laboratorium biologi di China, pengembangan senjata biologis, target penanaman chips di dalam tubuh dan lain sebagainya.

Kendati sebagian isu konspirasi ini telah terbantahkan oleh bukti-bukti ilmiah, tetapi sebagian lagi masih dipercaya karena belum bisa dibuktikan secara fakta.

Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Eka Mulyana memberikan pesan khusus kepada masyarakat yang tidak percaya akan pandemi COVID-19.

Eka mengingatkan kepada masyarakat yang menganggap COVID-19  merupakan hoaks atau hasil konspirasi, bahwa kenyataan COVID-19 ada dan memakan banyak nyawa orang dalam waktu cepat.

“Kami berharap apabila anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya COVID-19 ini. Namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut.” Kata Eka.

Tim mitigasi PB IDI melaporkan, sepanjang Maret hingga Desember total ada 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi COVID-19. 

Ia menyebut, tingginya lonjakan pasien COVID-19 serta angka kematian tenaga medis dan kesehatan menjadi peringatan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).

Sementara itu, anggota Tim Pedoman dan Potokol dari tim Mitigasi PB IDI Weny Rinawati menambahkan, para tenaga kesehatan agar tidak menurunkan kualitas alat pelindung diri (APD) yang dikenakan.

“Saat ini level APD yang wajib dikenakan oleh para tenaga kesehatan adalah level tertinggi, sesuai dengan risiko tempat melakukan pelayanan,” terangnya.

Weny juga berharap, agar pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak bagi para relawan Covid-19 dan tenakes.

Sementara di sisi lain, bagi para relawan COVID-19 dan tenaga kesehatan yang berpraktik secara pribadi sebaiknya tetap menggunakan APD level sesuai potensi risiko dalam menangani pasien. Penulis : Muhammad Rosid (RED/RAC)

 

KOTA TANGERANG
3..000 Buruh Kota Tangerang Hadiri May Day di Monas

3..000 Buruh Kota Tangerang Hadiri May Day di Monas

Kamis, 1 Mei 2025 | 19:36

Menyambut Hari Buruh Sedunia (May Day) sebanyak 15.000 buruh melakukan aksi unjuk rasa ke lapangan Monas, Jakarta, Kamis 01 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.000 di antaranya berasal dari Kota Tangerang.

BISNIS
Naik 99,56 Persen, J Trust Bank Catat Laba Bersih Rp87,83 Miliar di Kuartal I 2025

Naik 99,56 Persen, J Trust Bank Catat Laba Bersih Rp87,83 Miliar di Kuartal I 2025

Selasa, 29 April 2025 | 19:55

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) melanjutkan kinerja positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp87,83 miliar dalam Laporan Keuangan Kuartal I tahun 2025.

AYO! TANGERANG CERDAS
Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Kebijakan Baru, Guru Wajib Belajar Sehari dalam Seminggu 

Jumat, 25 April 2025 | 13:22

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTK) menerbitkan kebijakan baru yang mewajibkan guru dari seluruh jenjang pendidikan

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill