Connect With Us

Atasi Dampak Kemarau Ekstrem, Tim Ahli UAI Bantu Konservasi Air Warga Cibeureum Cianjur

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 23 Oktober 2023 | 23:37

Tim Ahli Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) membantu konservasi air warga Cibeureum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa 24 Okber 2023. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Musim Kemarau panjang membuat banyak kawasan di Tanah Air mengalami kekeringan. Hal ini salah satunya terasa di kawasan Cibeureum, Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, yang secara umum bercuaca sejuk dan memiliki banyak sumber air. 

"Sekarang kemaraunya benar-benar tidak dikira akan seperti ini, kering. Warga kurang antisipasi, karena biasanya kan air melimpah di sini. Sekarang sih repot,’’ kata Donny Herdyana, Camat Pacet.               

Untung, kata Donny, sejak beberapa waktu lalu Cibeureum kedatangan Nita Noriko dan kawan-kawan dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yang berbagi program konservasi air.

Warga disadarkan tentang pentingnya mengelola air dari sumber yang tersedia, sekaligus dibantu fasilitas sederhana berupa penampungan atau embung.

"Idenya mungkin sederhana, tapi warga perlu disadarkan dan diajak kerjasama. Kami dari kampus, dengan bantuan biaya program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dari Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbud, akhirnya bisa turut mengajak warga melakukan konservasi air," kata Nita Noriko, Ahli Konservasi Tanah dari UAI.

Sebelumnya, kata Nita, petani di Cibeureum dan Sukanagalih pada umumnya kurang memanfaatkan kegiatan konservasi. Air bersih dari mata air dibiarkan mengalir sesuai pola geografis dan gravitasi. 

"Air kemudian turun bercampur dengan selokan yang dipenuhi sampah lingkungan, dan sisanya menuju sungai. Ketika kemarau ekstrem datang, kekeringan jadi tidak bisa dihindari. Para petani tidak mengira akan seperti ini," tutur Nita.

Nita yang merupakan Doktor di bidang pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, melaksanakan kegiatan ini sejak Maret 2023, bersama para dosen dari berbagai program studi, seperti Risa Swandari Wijihastuti dari Prodi Biologi, Alma Mandjusri dari Ilmu Komunikasi dan Liana Mailani dari Psikologi. 

Tim dari UAI ini, bersinergi dengan tokoh setempat memberikan bimbingan kepada para petani mulai dari konservasi tanah dan air, pelatihan enterpreneur, hingga keterampilan pemasaran digital dengan memanfaatkan media sosial.

"Pendekatan utama kami memang pemberdayaan ekologi. Tapi kami juga berusaha datang dengan kegiatan-kegiatan sharing, untuk mendorong kemungkinan masyarakat mengembangkan potensi sumberdaya lokal, baik manusianya maupun alamnya untuk perbaikan ekonomi," kata Alma Mandjusri dari Prodi Ilmu Komunikasi.  

Untuk memastikan masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan ini, para dosen dan mahasiswa UAI bergotong royong dengan Kelompok Tani Kampung Cibeureum, membuat kolam penampungan (embung) berukuran  7x3,5 meter dengan kedalaman 3 meter.

Penampungan ini dipastikan mampu menahan longsor karena dilapisi paranet dan bamboo sebagai penahan.

"Sudah ada setidaknya tiga embung. Alhamdulillah, para petani dapat mengalirkan air ke lahan-lahan pertanian yang lokasinya lebih tinggi dengan bantuan pompa air," kata Risa Swandari.

Donny mengakui, keberadaan embung dan kolam memberikan dampak positif bagi para petani di kampung Cibeureum. Dalam keadaan musim kemarau ekstrim petani mendapatkan peningkatan hasil pertanian mencapai 80%.

Sebagai contoh ketika musim hujan dalam 1 pohon timun dihasilkan 2,5 kg timun, sedangkan pada musim kemarau ekstrim dapat mencapai 2 kg.

"Program ini sangat baik. Kami sangat berterima kasih kepada para dosen UAI dan Kemendikbud, ya. Saya kira ini bisa menjadi percontohan untuk kampung atau desa-desa lain yang situasinya sama," kata Donny.

Tak kalah menarik, dosen-dosen ini juga juga menggelar kegiatan psikososial dan berbagi pengelaman tentang komunikasi pemasaran.

Pendekatan-pendekatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan peningkatan jiwa entrepreneur dan kreativitas dengan mendatangkan dosen-dosen lain dari psikologi dan komunikasi.

Liana dari Prodi Psikologi berharap, masyarakat bisa lebih siap secara psikologis ketika menghadapi situasi sulit seperti kekeringan, dan tetap berpikir kreatif.

"Karena rata-rata juga sudah akrab dengan gawai misalnya, kita juga mendorong pemanfaatan teknologi informasi ini, untuk kepentingan yang lebih luar terkait dengan sumber daya local. Misalnya memasarkan hasil pertanian dan perkebunan. Semoga bermanfaat," katanya. 

NASIONAL
Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Kamis, 1 Mei 2025 | 12:16

Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?

MANCANEGARA
Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Rabu, 23 April 2025 | 12:03

Di tengah sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri, Jepang justru membuka peluang kerja yang sangat besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

TEKNO
Rekomendasi 15 Aplikasi Kasir Android Terbaik di Indonesia

Rekomendasi 15 Aplikasi Kasir Android Terbaik di Indonesia

Minggu, 27 April 2025 | 21:20

Kemajuan teknologi telah merubah aktivitas manusia. Berkat teknologi semua kegiatan menjadi lebih mudah. Begitu juga dalam transaksi atau bisnis. Saat ini kamu bisa mengelola manajemen perusahaan hanya dengan aplikasi kasir.

PROPERTI
Property Expo di Supermal Karawaci, Paramount Petals Tawarkan Cashback Puluhan Juta

Property Expo di Supermal Karawaci, Paramount Petals Tawarkan Cashback Puluhan Juta

Rabu, 30 April 2025 | 16:21

Paramount Petals mengundang masyarakat untuk hadir dalam event Property Expo 2025 yang berlangsung pada 29 April hingga 11 Mei 2025 di Center Atrium lantai LG Supermal Karawaci Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill