Connect With Us

Beda Pandangan NU dan Muhammadiyah Soal Tradisi Ziarah Jelang Ramadan

Fahrul Dwi Putra | Senin, 4 Maret 2024 | 09:25

Suasana peziarah ke makam keluarga saat menjelang Ramadan yang berlokasi Taman Pemakaman Umum (TPU) Selapajang di Jalan Raya Iskandar Muda No. 46, RT4/RW2, Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu (10/04/2021). (@TangerangNews / Shavira Cindy Kirana)

TANGERANGNEWS.com- Dalam waktu sepekan lagi akan memasuki bulan suci Ramadan, yang diperkirakan jatuh sekitar 11 Maret 2024 mendatang.

Hal itu menandai umat muslim di Indonesia akan segera mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Sebelum memasuki bulan Ramadan, terdapat tradisi yang berkembang di masyarakat, yakni berziarah jelang Ramadan.

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki pandangan tersendiri terkait tradisi ziarah tersebut.

NU (Nahdlatul Ulama)

Melansir dari NU Online, NU memandang tradisi ziarah kubur ke makam orang tua, ulama, dan wali-wali Allah swt dapat menjelang Ramadan sebagai suatu yang diperbolehkan dengan niat mengingatkan kepada akhirat. 

Hadits dan pandangan ulama, seperti Imam Ibnu Hajar al-Haytami, mendukung praktik ini, mengaitkannya dengan keberbaktian kepada orang tua dan mendapatkan pahala haji. 

Sementara itu, Syekh Nawawi al-Bantani juga menjelaskan, hikmah disnnahkan ziarah kubur ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat adalah Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya

NU juga menekankan inisiatif individu untuk berziarah di bulan suci Ramadan sebagai hal yang positif.

Muhammadiyah

Muhammadiyah memandang ziarah kubur menjelang Ramadhan dengan pandangan yang lebih kritis. 

Melansir dari PWMU, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Syamsuddin membedakan tiga jenis ziarah, yakni syar'iyyah (sesuai syariah), bid'iyyah (bid'ah), dan syirkiyyah (berunsur syirik). 

Kendati begitu, Muhammadiyah mendukung ziarah yang sesuai dengan syariah Islam, yaitu yang bertujuan mengingat akhirat dan mendoakan penghuni kubur, tanpa memandang status orang yang dikubur. 

Namun, Muhammadiyah menolak ziarah bid'ah dan ziarah yang mencampurkan unsur syirik, yang dianggap sebagai praktek baru tanpa dasar dalam Al-Qur'an dan Hadits.

TOKOH
Ayahnya Meninggal Dunia Sehari Sebelum Dikukuhkan, Rahmat Tetap Pimpin Paskibraka HUT ke-80 RI di Tangsel

Ayahnya Meninggal Dunia Sehari Sebelum Dikukuhkan, Rahmat Tetap Pimpin Paskibraka HUT ke-80 RI di Tangsel

Senin, 18 Agustus 2025 | 18:07

Rahmat Putra Maulana, siswa SMK Islamiyah yang dipercaya sebagai Komandan Pasukan 17, menjalankan tugas mulia itu ketika tengah berduka atas ayahnya yang meninggal dunia, sehari sebelum ia dikukuhkan.

BANTEN
Udang Beku Asal Banten Ditolak AS, Diduga Terpapar Zat Radioaktif 

Udang Beku Asal Banten Ditolak AS, Diduga Terpapar Zat Radioaktif 

Rabu, 3 September 2025 | 12:55

Amerika Serikat (AS) menolak udang beku asal PT Bahari Makmur Sejati (BMS) Cikande, Serang, Banten lantaran diduga terkontaminasi zat radioaktif cesium (Cs-137).

WISATA
Kirab Perahu, Tradisi Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Tangerang Sejak 1939

Kirab Perahu, Tradisi Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Tangerang Sejak 1939

Rabu, 3 September 2025 | 18:26

Kota Tangerang mempunyai tradisi budaya unik dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya, yakni tradisi kirab perahu atau arak-arakan perahu yang rutin dilaksanakan masyarakat di sekitar kawasan Kampung Kali Pasir

SPORT
Penyerang asal Montenegro Dejan Racic Bergabung ke Persita

Penyerang asal Montenegro Dejan Racic Bergabung ke Persita

Selasa, 2 September 2025 | 20:50

Penyerang asal Montenegro, Dejan Racic resmi bergabung dengan Persita dari Bhayangkara Presisi Lampung FC untuk musim kompetisi BRI Super League 2025/26.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill