Connect With Us

BMKG Prediksi 2025 Lebih Panas dari 2024 

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 7 Januari 2025 | 10:02

Ilustrasi cuaca panas di Indonesia. (@TangerangNews / Freepik)

TANGERANGNEWS.com- Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun yang lebih panas dibandingkan dengan 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan adanya peningkatan suhu udara rata-rata di Indonesia, sebagaimana disampaikan dalam konferensi pers daring bertajuk Climate Outlook 2025 pada Senin, 4 November 2024, lalu. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa suhu udara rata-rata di Indonesia sepanjang tahun depan diprediksi mengalami anomali sebesar 0,3 hingga 0,6 derajat Celsius. 

Kenaikan ini terutama akan terasa pada bulan Mei hingga Juli, dengan rata-rata kenaikan suhu sebesar 0,4 derajat Celsius dibandingkan suhu normal.  

"Artinya ini lebih hangat, lebih panas sebesar 0,3 hingga 0,6 °C pada bulan Mei hingga Juli 2025, dengan rata-rata lebih hangatnya ini sebesar 0,4 °C," jelasnya dikutip dari DetikCom

Peningkatan suhu ini lebih hangat dibandingkan rata-rata suhu yang dihitung berdasarkan data selama 30 tahun terakhir, yaitu periode 1991 hingga 2020. 

Beberapa wilayah yang diperkirakan akan mengalami kenaikan suhu meliputi Sumatera bagian selatan, Jawa, NTB, dan NTT. 

BMKG mengingatkan masyarakat di wilayah-wilayah ini untuk bersiap menghadapi dampak dari suhu panas yang meningkat, termasuk risiko kesehatan dan lingkungan.  

Selain suhu, BMKG juga memberikan prediksi terkait curah hujan sepanjang tahun 2025. Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan dalam kategori normal.

"Maka jumlah curah hujan tahunan pada tahun 2025 diprediksi umumnya berkisar pada kondisi normal dengan jumlah curah hujan tahunan diprediksi berkisar antara 1.000-5.000 mm per tahun," katanya.

Meski demikian, sekitar 15 persen wilayah di Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan di atas normal. Sebaliknya, 1 persen wilayah lainnya diprediksi akan menghadapi curah hujan di bawah normal, yang berpotensi menimbulkan kekeringan di beberapa daerah tertentu.  

Wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan tahunan tinggi meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, sebagian besar wilayah Pulau Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar Papua. 

Sementara itu, curah hujan di atas normal diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah kecil di Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua bagian tengah. Sebaliknya, curah hujan di bawah normal diperkirakan akan dialami oleh sebagian kecil wilayah di Sumatera Selatan, NTT, Maluku Utara, dan Papua Barat bagian utara.  

BMKG juga memperingatkan bahwa kondisi hari tanpa hujan berkepanjangan berpotensi terjadi di Bali, NTB, dan NTT, sehingga masyarakat di daerah tersebut diimbau untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi. 

BANTEN
Andra Soni Lantik 23 Pejabat, Jamaluddin Jadi Kepala Dindikbud Banten

Andra Soni Lantik 23 Pejabat, Jamaluddin Jadi Kepala Dindikbud Banten

Senin, 3 November 2025 | 15:51

Sebanyak, 23 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi secara resmi dilantik oleh Gubernur Banten, Andra Soni, Gedung Negara Provinsi Banten, Senin 3 November 2025.

KOTA TANGERANG
Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun, Pemkot Tangerang Fokus Sampah, Drainase, hingga Pohon Tumbang

Senin, 3 November 2025 | 21:18

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Rapat Kewilayahan menyerap aspirasi sekaligus menggeber strategi mitigasi komprehensif menghadapi puncak musim penghujan dan cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun.

SPORT
PSSI Pastikan Pelatih Baru Timnas Indonesia Bukan Shin Tae Yong

PSSI Pastikan Pelatih Baru Timnas Indonesia Bukan Shin Tae Yong

Senin, 3 November 2025 | 18:32

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Vivin Cahyani Sungkono menepis isu yang menyebut Shin Tae Yong akan kembali melatih Timnas Indonesia.

OPINI
Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill