TANGERANGNEWS.com-Ancaman deforestasi dan masifnya timbulan sampah di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Pertumbuhan industri e-commerce dan logistik meningkatkan permintaan produk berbahan dasar kayu, seperti kertas dan kardus sekali pakai, yang secara langsung menekan penurunan tutupan hutan.
Kardus konvensional yang dominan di pasar hanya digunakan dalam waktu singkat sebelum berakhir menjadi sampah, memperburuk siklus pakai lalu buang, yang memicu kenaikan produksi berkelanjutan dari bahan baku hutan.
Di tengah tuntutan global terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab (prinsip ESG), mencari alternatif kemasan jangka panjang bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
Inovasi Kardus Reusable yang Kuat, Higienis, dan Multifungsi
Menjawab tantangan tersebut, ALVAboard hadir sebagai inovasi kemasan berkelanjutan yang menawarkan pendekatan berbeda dari kardus berbasis kertas.
ALVAboard adalah material plastik berongga yang dirancang khusus untuk penggunaan jangka panjang di berbagai kebutuhan industri.
Menurut Alden Lukman, Direktur Utama PT. Alpha Gemilang Makmur, program keberlanjutan harus dimulai dari perubahan sistem, bukan sekadar kampanye.
"Selama model konsumsi ‘pakai-buang’ masih dipertahankan, dampak negatif terhadap lingkungan akan terus berlangsung meskipun upaya daur ulang dilakukan," tegas Alden, Selasa 9 Desember 2025.
ALVAboard tidak hanya menggantikan kardus, tetapi menciptakan sistem pengemasan yang lebih efisien, higienis, kuat, dan minim limbah.
Keunggulan utamanya adalah ketahanan tinggi terhadap kelembaban, air, dan beban berat, memungkinkannya dipakai berulang kali tanpa degradasi kualitas secepat kardus kertas.
"Material ini dapat diaplikasikan menjadi berbagai kebutuhan logistik dan industri, seperti bin box, storage gudang, packaging frozen food, hingga box pindahan," ujar Alden.
Investasi Jangka Panjang
Pergeseran ke kemasan reusable ini memiliki dampak ganda. Dari segi ekonomi, perusahaan dapat menekan jumlah pembelian kardus secara berkala, menurunkan biaya operasional jangka panjang.
"Selain itu, dapat mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk produksi kertas dan menekan timbulan sampah yang berakhir di TPA sehingga lebih aman bagi lingkungan," jelas Alden.
Dengan mengadaptasi ALVAboard, perusahaan tidak hanya memenuhi komitmen ESG, tetapi juga meningkatkan citra positif di mata konsumen dan investor, yang kini makin selektif terhadap brand peduli kelestarian alam.
"Transisi ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan efisiensi lingkungan dan membangun standar operasional yang lebih bertanggung jawab," tutup Alden.