TANGERANGNEWS.com—Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang (Lapas Pemuda Tangerang) kedatangan Jiu Jitsu World Champion and MMA Fighter, Prof Leandro Ataides.
Kedatangan praktisi Jiu Jitsu ternama asal Brazil tersebut untuk memberikan coaching clinic jiu-jitsu warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau disebut mahasiswa kehidupan Lapas Pemuda Tangerang, Sabtu (26/10/2019).
Pria pemegang sabuk hitam dan peraih emas dalam divisi kelas berat menengah di Copa de Mundo 2005 itu memberikan pelatihan teknik pemukulan dan penahanan dalam fighter jiu-jitsu.
"Saya memberikan teknik cara pemukulan, penahanan yang baik," ujar Leandro dalam bahasa Inggris.
Leandro mengatakan, di Indonesia khususnya mahasiswa kehidupan Lapas Pemuda Tangerang memiliki potensi menjadi atlet jiu-jitsu.
Ia juga berpendapat, masyarakat di Indonesia sangat cocok dengan cabang olahraga atletik ini.
"Di sini punya potensi yang sangat baik. Semuanya bisa berkembang, tergantung individu-individu dan Indonesia cocok dengan jiu-jitsu," ucapnya.
Peserta pelatihan dari mahasiswa kehidupan Lapas Pemuda Tangerang, Sesario menuturkan, ia mendapatkan pengalaman teknik beladiri setelah mengikuti pelatihan ini.
"Dengan mengikuti kegiatan ini saya dapat pengalaman lebih di sini, untuk jadi pelajaran juga dalam beladiri. Ini merupakan suatu pembinaan luar biasa," katanya.
Ia menyebut, ilmu jiu-jitsu ternyata penting dimiliki, karena sangat bermanfaat dalam kehidupan. Namun, ilmu ini tidak digunakan dalam kejahatan, melainkan untuk kebaikan.
Sesario mengatakan, ingin mengikuti kompetisi jiu-jitsu bila memang diperkenankan dan media turnamennya tersedia. Hal itu demi membawa nama baik Lapas Pemuda Tangerang.
"Setelah pelatihan teknik awal. Ke depan kami berupaya tingkatkan teknik permainan. Kita akan ikut even-even di luar yang bisa membawa nama baik lapas," tuturnya.
Kasubsi Registrasi Lapas Pemuda Tangerang Syamsul Hidayat mengungkapkan, pihaknya sengaja mendatangkan Leandro yang sedang berlibur di Indonesia untuk memberikan pelatihan jiu-jitsu.
"Kampus kehidupan kami beri fasilitas untuk mengisi kekosongan waktu istirahat mahasiswa dengan berlatih bela diri, fighter," jelasnya.
Syamsul menambahkan, hal itu sebagai upaya Lapas Pemuda Tangerang untuk mengembangkan minat-bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP).
"Jadi, harapan besar kami mudah-mudahan mahasiswa setelah keluar dari sini selain menjadi pakar hukum, juga ada bakat yang bisa disalurkan sebagai petarung dalam arti dengan motivasi-motivasi positif," pungkasnya.(RMI/HRU)