Connect With Us

Gila, Dana Bansos dan Hibah Airin Membengkak Jelang Pemilihan

EYD | Sabtu, 5 Desember 2015 | 09:13

Airin saat orasi dalam kampanye, Minggu (29/11/2015). (Putri Rahmawati / Tangerangnews)

TANGERANG – Mata Ananta Wahana terbelalak ketika menatap perincian bantuan sosial (bansos) dan hibah dalam lampiran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) 2015. Dana bansos kota itu berubah dari Rp29,5 miliar menjadi Rp105 miliar.

“Itu dari Rp 29 miliar menjadi Rp 105 miliar, spektakuler sekali. Hampir 256 persen,” ujar Ananta selaku anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Banten dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dikutip Detik.

Lampiran itu sampai ke tangan Ananta ketika mengevaluasi APBD Kota Tangsel pada November 2015. Menurut Ananta, dari Rp 105 miliar itu, Rp 76 miliar sudah cair, di antaranya mengucur ke 106 organisasi kemasyarakatan di Tangsel sepanjang Agustus hingga November lalu. “Ini sudah ada yang dicairkan dan ada yang dalam proses pencairan. Sedangkan yang Rp29 miliar APBD sudah cair,” ujarnya.

Motif politik pun terasa dalam pembengkakan anggaran ini. Kebetulan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menggandeng wakilnya, Benyamin Davnie, maju kembali dalam pilkada serentak pada 9 Desember 2015.

Pasangan ini didukung enam partai, yakni Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Nasional Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Ananta lantas membentuk Forum Semangat Rakyat untuk menelusuri dana bansos dan hibah tersebut. Dia menggandeng Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) guna mengungkap indikasi penyalahgunaan dana APBD itu untuk kepentingan calon petahana. “Kami pasang informan di beberapa titik,” kata Sekretaris Jenderal Fitra, Yenny Sucipto.

Hasilnya, ditemukan dana bansos mengalir ke 22 lembaga penerima yang berpotensi menyokong Airin-Benyamin. Misalnya, Rp500 juta mengalir ke Komite Nasional Pemuda Indonesia Tangsel, yang ketuanya dijabat Eeng Sulaiman, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PPP Tangsel.

Ditemukan pula Dewan Masjid Tangsel mendapat kucuran Rp5,6 miliar. Ketua Dewan Masjid Indonesia Tangsel adalah Heli Slamet. Dia saat ini menjabat Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Tangsel, yang diduga kuat aktif terlibat dalam pemenangan pasangan nomor urut 3 itu.

Lantas, Komunitas Ukhuwah Remaja Madani menerima Rp100 juta, Yayasan KAHFI Rp90 juta, dan Karang Taruna Tangsel Rp500 juta. Ketiga ormas itu dipimpin oleh Abdul Rosyid, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Tangsel, yang juga pernah menjadi sekretaris pribadi Airin.

Yenny menyebutkan, pihaknya juga menemukan beberapa lembaga penerima bansos yang tidak jelas alias bodong. Dia curiga organisasi ini sengaja dibentuk ataupun dikuasai oleh tim sukses Airin-Benyamin.

“Seperti forum guru, ini tidak jelas. Kemudian kami juga menemukan ada satu lembaga, tapi ini ternyata milik tim suksesnya,” ujar Yenny. Bahkan, beberapa organisasi penerima bansos mencatat Airin sebagai ketua atau pembinanya.

Temuan Ananta bukan hanya gelontoran bansos dan hibah ke ormas. Dana APBD-P juga disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah. Sebesar Rp40 miliar disalurkan melalui Kantor Kesejahteraan Pembangunan dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas). “Apa kegiatan Kesbangpol hingga diberi begitu banyak?” tanya Ananta.

Benyamin langsung membantah tudingan adanya dana hibah dan bansos untuk kepentingan pemenangan dirinya dan Airin. Pemerintah Kota Tangsel sudah memenuhi pedoman Menteri Dalam Negeri agar tidak mencairkan dana bansos dan hibah untuk 2015.

Proses pencairan dana bansos dari APBD murni 2015 sebesar Rp29 miliar baru akan dilakukan Pemkot Tangsel setelah 9 Desember mendatang. “Sesuai arahan Mendagri, itu tidak boleh dicairkan. Nanti bisa dicairkan setelah 9 Desember 2015. Jadi, sekarang di Tangsel tidak ada hibah atau bansos,” ujarnya.

Kalaupun ada penambahan signifikan dalam APBD-P 2015, kata Benyamin, itu diperuntukkan bagi penyelenggaraan pilkada itu sendiri. Antara lain untuk Komisi Pemilihan Umum Daerah Tangsel Rp61 miliar, Panitia Pengawas Pemilu Tangsel Rp6,8 miliar, dan untuk anggaran pengamanan. “Jadi memang itu untuk pilkada. Dari mana memangnya anggaran pilkada ini?” kata Benyamin.

Ananta mengatakan tidak mungkin dana bansos dan hibah turun setelah pilkada. Sebab, waktunya sangat mepet dengan penutupan anggaran 2015. “Enggak mungkin. Anggaran 2015, baik murni maupun perubahan, tanggal 15 Desember itu sudah tutup kas,” katanya.

Ananta pun tak mau tinggal diam. Pernyataan Benyamin mengenai pencairan dana bansos dan hibah bertolak belakang dengan temuannya. Karena itu, dia melaporkan penyaluran bansos dan hibah Tangsel tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketua Panwas Kota Tangsel Muhamad Acep mengaku sudah mendengar masalah penyelewengan dana bansos itu. Namun, Panwas tidak proaktif untuk menindaklanjutinya. “Persoalannya nggak ada yang melapor,” katanya.

AYO! TANGERANG CERDAS
Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Banten Jadi Provinsi dengan Mahasiswa Aktif Terbanyak, Tembus 1,6 Juta

Minggu, 20 Juli 2025 | 11:19

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Banten menjadi provinsi dengan jumlah mahasiswa aktif terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 1.687.634 mahasiswa per tahun 2024.

BANTEN
Mensos Nangis Dengar Curhatan Guru Sekolah Rakyat di Lebak Banten

Mensos Nangis Dengar Curhatan Guru Sekolah Rakyat di Lebak Banten

Jumat, 1 Agustus 2025 | 22:46

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menangis saat mendengarkan curhatan seorang guru Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 di Kabupaten Lebak, Banten, Jumat 1 Agustus 2025.

TANGSEL
Pembangunan Gedung Serba Guna di Serpong Berlanjut Meski Sudah Disegel, Ini Penjelasan Satpol PP Tangsel

Pembangunan Gedung Serba Guna di Serpong Berlanjut Meski Sudah Disegel, Ini Penjelasan Satpol PP Tangsel

Jumat, 1 Agustus 2025 | 13:37

Satpol PP Kota Tangerang Selatan membantah adanya pembiaran pada proyek pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) milik Yayasan Shekinah Glory di kawasan BSD Sektor 12-1, yang terus berjalan meski telah disegel, 01 Agustus 2025.

PROPERTI
Begini Cara Dapat Rumah Subsidi 2025 dan Syarat KPR FLPP yang Harus Dipenuhi

Begini Cara Dapat Rumah Subsidi 2025 dan Syarat KPR FLPP yang Harus Dipenuhi

Sabtu, 26 Juli 2025 | 13:43

Pemerintah kembali menggencarkan program rumah subsidi untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian yang layak dengan harga terjangkau.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill