Connect With Us

Pasca Insiden Bendera di Hari Santri, Umat Islam Jangan Terbelah

Yudi Adiyatna | Rabu, 31 Oktober 2018 | 21:01

Diskusi Publik "Polemik Bendera Dibakar, Bendera HTI atau Kalimat Tauhid ?" di Cafe Keys Garden Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (31/10/2018). (TangerangNews.com/2018 / Yudi Adiyatna)

 

TANGERANGNEWS.com-Polemik yang terjadi dalam puncak peringatan Hari Santri 22 Oktober lalu di Garut Jawa Barat yakni pembakaran sebuah bendera bertuliskan kalimat Tauhid terus menjadi diskursus di tengah masyarakat.

Sebagian kalangan intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) pun menyebut menolak penggunaan istilah bendera tauhid, terhadap bendera yang kerap digunakan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tersebut.

"Sejak kapan tauhid punya bendera? Tauhid dalam arti simbol, penanda, sebagaimana bendera Indonesia, bendera PSSI. Saya melihat istilah penyebutan bendera tauhid untuk memantik sentimen umat Islam, seketika saat bendera dibakar mereka langsung membuat frame bahwa tauhid dibakar," ujar Jamalludin Muhammad, Intelektual muda NU saat berdebat dalam diskusi "Polemik Bendera Dibakar, Bendera HTI atau Kalimat Tauhid" di Cafe Keys Garden Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (31/10/2018).

Jamal juga mengatakan, dari berbagai sumber disebutkan sejak zaman Rasulullah bendera warna hitam bertuliskan kalimat tauhid hanya digunakan dalam peperangan bukan saat kondisi negara sedang damai.

"Dalam hadits sohih tidak ada yang mengatakan jika bendera Rosul berisi kalimat tauhid. Kalaupun ada, lemah haditsnya, yang diriwayatkan oleh Ibnu Hajar. Silahkan cek masa bani Ummayyah, Abbasiyah, Usmaniyah, tidak ada kesepakatan bendera itu," tambahnya.

Berbeda dengan Jamal, Nico Pandawa, eks aktivis organisasi HTI menyebutkan bahwa bendera yang dibakar oleh anggota Banser di Garut adalah bendera tauhid yang sudah digunakan sejak zaman Rosul. 

"Terkait bendera tauhid, banyak riwayat menyatakan bahwa umat Islam punya bendera, bendera khusus dengan simbol, bahwasanya panji Rosulullah adalah liwa, tertulis di bendera itu Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah," ucap Nico Pandawa, pembicara yang mewakili Gema Pembebasan.

Nico mengatakan, meskipun organisasi HTI telah dibubarkan pemerintah, namun kini seluruh kadernya tetap akan terus berjuang menegakkan sistem khilafah . 

"Kami dari Gema Pembebasan hanya berafiliasi secara pemikiran dengan HTI, secara struktural tidak mengikat. Apa yang akan kita lakukan selanjutnya tentu memperjuangkan apa yang kita yakini, yaitu melanjutkan kehidupan Islam melalui tegaknya sistem khilafah," tukasnya.

Pada akhir diskusi, para pembicara sangat mengharapkan semua pemangku kepentingan dapat mengedukasi umat Islam agar terhindar dari perpecahan dan adu domba.(RMI/HRU)

TOKOH
Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Rabu, 3 Desember 2025 | 18:21

Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025.Informasi tersebut pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Instagram istrinya, Karina Ranau.

SPORT
Taklukkan Tri Brata FC, Persikota Tangerang Puncaki Klasemen Liga 3 2025/2026

Taklukkan Tri Brata FC, Persikota Tangerang Puncaki Klasemen Liga 3 2025/2026

Jumat, 5 Desember 2025 | 21:54

Persikota Tangerang meraih kemenangan penting dalam lanjutan Liga Nusantara (Liga 3) Musim 2025/2026 Grup B usai menundukkan Tri Brata FC Bengkulu dengan skor 2-1 pada pertandingan yang berlangsung pada Kamis, 4 Desember 2025, malam.

BISNIS
Dukung Hidup Sehat, Juicefriend Buka Outlet di Rumah Sakit Targetkan Pasien dan Nakes

Dukung Hidup Sehat, Juicefriend Buka Outlet di Rumah Sakit Targetkan Pasien dan Nakes

Selasa, 2 Desember 2025 | 21:04

Dalam langkah strategis untuk mendekatkan pilihan minuman bernutrisi ke pusat kesehatan, Juicefriend, brand minuman segar berbahan dasar buah dan sayur, resmi membuka cabang ke-14. Lokasi terbaru ini berada di Rumah Sakit Permata Keluarga

KOTA TANGERANG
Pemkot Tangerang Siagakan 800 Personel 24 Jam Penuh Tangani Banjir Akibat Cuaca Ekstrem

Pemkot Tangerang Siagakan 800 Personel 24 Jam Penuh Tangani Banjir Akibat Cuaca Ekstrem

Senin, 8 Desember 2025 | 19:41

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyiapkan 800 personel dalam mengantisipasi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi, khususnya banjir.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill