Connect With Us

Pekerja Informal di Tangsel Didorong Ikut BPJS Ketenagakerjaan

Yudi Adiyatna | Rabu, 21 November 2018 | 22:00

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat memberi kartu peserta Program Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) yang diluncurkan BPJS Ketenagakerjaan di Hotel Grand Zuri BSD, Serpong. (@TangerangNews / Yudi Adiyatna)

TANGERANGNEWS.com-Program Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) yang diluncurkan BPJS Ketenagakerjaan terus gencar disosialisasikan. Dengan target 10 juta pekerja disektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) terdaftar sebagai peserta pada tahun 2020.

"Berbagai pertemuan-pertemuan sudah kami lakukan, dengan ojek sudah melakukan pertemuan, 13 ribu masuk (peserta)," kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat ditemui dikegiatan penandatanganan MOU antara BPJS Ketenagakerjaan dan PT Esta Digital Niaga , Rabu (21/11/2018) di Hotel Grand Zuri BSD, Serpong.

Benyamin mengungkapkan, bahwa pemerintah akan menyasar seluruh sektor ekonomi masyarakat dan pelaku ekonomi informal dalam program BPJS Ketenagakerjaan ini.

"Nanti juga dengan pedagang pasar, terus semua pelaku ekonomi di Tangerang Selatan akan kita dorong untuk mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan," tuturnya.

Benyamin juga menambahkan bahwa Pemkot Tangsel telah menerbitkan peraturan yang tercantum dalam Keputusan Wali Kota dalam internal pemerintah dan terus melakukan sosialisasi untuk mendorong warganya mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.

"Kita juga sudah membuat surat edaran kepada perusahaan dan para pelaku ekonomi untuk mengikut sertakan karyawannya," jelasnya.

Menurut Benyamin, usia produktif di Tangsel berdasarkan informasi yang ia peroleh yakni 63 persen dari 1,4 juta penduduk Tangsel, kemudian kata Benyamin, pelaku ekonomi di Tangsel didominasi oleh sektor tersier.

Berdasarkan pengamatannya itu, Benyamin berharap seluruh pelaku ekonomi dalam mikro dan startup di Tangsel mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.

"Saya berharap 70 sampai 80 persen pelaku mikro dan startup menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.

Sementara itu, dikesempatan yang sama Direktur Perluasan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis, mengatakan , berdasarkan instruksi pemerintah ditargetkan pada tahun 2021 pihaknya mendapatkan kepesertaan 15 persen dari populasi sektor kerja informal, dimana saat ini menurutnya Indonesia mempunyai 120 juta pekerja, 65 Juta diantaranya adalah pekerja informal.

"Kita bisa mencapainya tahun 2020, sekitar 9-10 juta pekerja, kita ada roadmap-nya, bagaimana kita mengedukasi dan mensosialisasikan kepada mereka untuk mengikuti BPJS Ketenagakerjaan," ungkapnya.(MRI/RGI)

BANDARA
Begini Kesiapan Bandara Soekarno-Hatta Layani Keberangkatan Jemaah Haji 2025

Begini Kesiapan Bandara Soekarno-Hatta Layani Keberangkatan Jemaah Haji 2025

Kamis, 1 Mei 2025 | 20:46

Menyambut musim haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan kesiapan penuh, dalam mendukung kelancaran pelayanan keberangkatan jemaah haji.

MANCANEGARA
Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Jepang Butuh Ratusan Ribu Tenaga Kerja, Warga Negara Indonesia Lebih Disukai 

Rabu, 23 April 2025 | 12:03

Di tengah sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri, Jepang justru membuka peluang kerja yang sangat besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.

OPINI
Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Kepemimpinan Otentik Kepala Daerah

Senin, 28 April 2025 | 17:39

Pilkada Serentak 2024 melahirkan Banyak Kepala daerah Terpilih sebagai Pemimpin Politik di daerah. Dampaknya adalah budaya retreat atau Pembekalan Yang dilaksanakan oleh Presiden RI melalui kementerian Dalam Negri kepada kepala daerah terpilih

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill