Connect With Us

ABN Temukan Teknologi Anti Tsunami Bahan Bambu

Rachman Deniansyah | Kamis, 14 Februari 2019 | 23:00

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf saat menghadiri kegiatan yang bertajuk Pasar Ekonomi Kreatif di Jalan Cendekia, Ciater, Serpong, Kamis (14/2/2019). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendukung komunitas Akademi Bambu Nusantara (ABN) yang menemukan teknologi baru, yakni pemecah gelombang anti tsunami berbahan dasar bambu. 

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia dan Walikota Tangsel menyampaikan dukungannya itu saat menghadiri kegiatan yang bertajuk Pasar Ekonomi Kreatif di Jalan Cendekia, Ciater, Serpong, Kamis (14/2/2019).

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung dan membantu segala inovasi yang dilakukan oleh ABN. 

"Intinya kita siap, kita akan bantu, apalagi yang ada di Tangsel. Nanti akan ada MoU antara Bekraf dengan Tangsel dan komunitas Akademi Bambu Nusantara," ujar Triawan. 

Hal tersebut, lanjutnya, karena letak Tangsel yang dinilai cukup strategis dan mempunyai potensi. 

"Karena potensi yang luar biasa, konsumennya ada, marketnya juga ada, apalagi letak juga strategis, sehingga akselerasi akan lebih cepat," ungkapnya. 

Senada, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjelaskan bahwa pihaknya akan berkolaborasi dengan ABN serta Bekraf untuk realisasi penemuan tersebut.

"Tentu nanti akan ada kolaborasi dengan Akademi Bambu Nusantara dengan kita Pemkot dan Badan Ekonomi Kreatif Pusat," tukasnya. 

Sementara, pendiri Akademi Bambu Nusantara, Mukoddas Syuhada yang juga merupakan Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) Tangsel mengatakan bahwa dirinya telah menemukan bambu yang kuat hidup di air laut yang dinilai dapat menggantikan tanaman bakau. Menurutnya, bambu itu dapat digunakan sebagai pemecah gelombang anti tsunami. 

"Jadi kita sudah menemukan bambu yang hidupnya di laut, saya temukan di Raja Ampat. Bambu ini bisa menggantikan bakau. Bakau tumbuhnya lama butuh puluhan tahun. Kalau bambu hanya 3 tahun saja, namun jenisnya belum bisa diketahui, dan masih dalam penelitian," jelasnya. 

Ia menjelaskan, untuk membangun pemecah gelombang tersebut, beberapa lapis bambu akan di tanam di laut, yang memerlukan sekitar 10 ribu batang bambu. Lapisan bisa dibuat sekitar lima lapis atau lebih. Dengan lapisan teratasnya memakai bambu betung yang mempunyai kekuatan cukup kuat sehingga dapat menahan dan memecahkan gelombang tsunami. 

"Jadi batang-batang bambu yang panjanganya bisa 8 sampai 16 Meter itu kita tancapka  ke laut dengan jumlah yang banyak. Nah hebatnya, kalau bambu masuk ke dalam laut dia bakal jadi fosil, beda dengan logam akan habis. Nanti akan kuat menjadi batu," bebernya. 

Mukoddas menambahkan bahwa pihaknya telah  bekerjasama dengan pengelolaTanjung Lesung, yakni PT Banten West Java, lokasi yang terdampak tsunami Selat Sunda pada bulan Desember lalu. 

"Tanggal 26 April Insyaallah sudah jadi. Di sana disiapkan lahan seluas 5 hektar untuk jadi Desa Bambu Milenial (Sabumi), dan menjadi salah satu pemulihan wisata di Tanjung Lesung," tutupnya.(MRI/RGI)

PROPERTI
AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

AMMAIA Ecoforest Hadirkan Hunian Eksklusif Sejuk dan Ramah Lingkungan di Tangerang, Mulai dari Rp1,8 Miliar

Rabu, 24 April 2024 | 21:36

Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan kawasan perumahan eksklusif bernama AMMAIA Ecoforest, di kawasan Suvarna Sutera, Cikupa, Kabupaten Tangerang.

MANCANEGARA
Wow, Di Negara Ini Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Bisa Dibayar Rp162 Juta

Wow, Di Negara Ini Memeluk Kucing 4 Jam Sehari Bisa Dibayar Rp162 Juta

Rabu, 24 April 2024 | 10:33

Perusahaan makanan hewan asal Kanada, ACANA bekerja sama dengan organisasi kesejahteraan hewan Best Friends Animal Society membuka lowongan pekerjaan sebagai kitten cuddler.

TEKNO
Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill