Connect With Us

Diksusi: Tangsel Idealnya Dipimpin Sosok Seperti Risma & Ridwan Kamil

Rachman Deniansyah | Sabtu, 27 Juli 2019 | 21:43

Kegiatan diskusi publik yang di gelar oleh Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) bertemakan"Tangsel bisa lebih baik ; Sebuah evaluasi Pembangunan" di Cireundeu, Ciputat Timur, Tangsel, Sabtu (27/7/2019). (TangerangNews/2019 / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Seorang kepala daerah harus mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bisa merubah wajah daerah yang dipimpinnya menjadi lebih baik. Tantangan ini yang dihadapi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada suksesi kepemimpinan tahun 2020 mendatang.

Dalam sebuah diskusi yang dihelat Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) di salah satu rumah makan di Cireundeu, Ciputat Timur, Tangsel, Sabtu (27/7/2019), Ali Munhanif, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta mengatakan, indeks munculnya kepemimpinan yang baik di suatu daerah karena ada demokrasi yang melahirkan tata kelola pemerintah kota.

Ia mencontohkan dengan kemunculan sosok Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya, dan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat yang merubah daerahnya menjadi lebih baik.

"Elite tradisional muncul sebagai tokoh di daerah lain. Mengapa Provinsi Banten tidak ada? Terbukti bahwa salah satu akar tidak terjadinya tata kelola yang baik yaitu tidak ada governance (pemerintahan)," jelas Ali.

Menurutnya, suatu pola kepemimpinan yang otonom, itu mampu mengendalikan tiga hal.

"Pertama, harus mampu mengendalikan partai, seperti Risma mampu seperti itu. Kedua harus tidak transaksional, dihampir semua proses politik kemenangan tokoh-tokoh di daerah masih membeli partai untuk mengendalikan lawannya untuk tidak maju. Ketiga ini yang agak rumit. Potensi tokoh yang banyak jaringan mungkin dipakai untuk memenangkan, yakni jaringan politik tradisional, atau dinasti," katanya.

Ia menegaskan, perlu ada gerakan sipil di Tangsel dalam memunculkan pemimpin alternatif untuk menghadapi dominasi itu. 

"Kita tak boleh pesimis dalam menemukan pemimpin alternatif. Perlu dibangun simpul-simpul untuk melakukan gerakan sipil ini," ujarnya.

Diskusi tersebut juga menghadirkan dua narasumber lainnya, yaitu Aktivis Antikorupsi Ade Irawan, dan pengamat politik Adi Prayitno.

Ade Irawan mengatakan, salah satu hal yang perlu dibenahi di Kota Tangsel adalah kesetaraan pembangunan. 

"Di Tangsel ada sekolah terbaik, rumah sakit terbaik, pasar percontohan tapi itu yang dibangun swasta, bukan pemerintah daerah," ungkapnya.

Baca Juga :

Ade mengatakan, tanpa pemimpin yang kuat, Tangsel tak akan menjadi lebih baik. 

"Tangsel punya potensi untuk menjadi daerah lebih baik. Keuangan daerah hampir 4 triliun. Namun sebagian daerah dibangun oleh sejumlah pengembang besar. Tangsel bisa jadi percontohan, bukan hanya bagi Banten tapi bagi daerah lain secara nasional," terangnya.

Sementara Adi Prayitno mengatakan, Tangsel membutuhkan pemimpin baru.

"Yang nyalon jangan itu-itu saja. Perlu tokoh baru yang bisa menjadi alternatif. Oleh karena itu para aktivis, mahasiswa, dan semua pemangku kepentingan perlu turun ke masyarakat memberikan pemahaman," pungkasnya.(RMI/HRU)

TEKNO
Telkomsel-UNPAM Kolaborasi Digital, Hadirkan Kartu Khusus Mahasiswa dengan Kuota Super Murah

Telkomsel-UNPAM Kolaborasi Digital, Hadirkan Kartu Khusus Mahasiswa dengan Kuota Super Murah

Senin, 10 November 2025 | 20:38

Telkomsel secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Pamulang (UNPAM) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mengakselerasi transformasi digital di lingkungan kampus.

TANGSEL
Pemkot Tangsel Hadirkan Portal Digital Anti Nganggur untuk Permudah Cari Kerja

Pemkot Tangsel Hadirkan Portal Digital Anti Nganggur untuk Permudah Cari Kerja

Jumat, 14 November 2025 | 17:25

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) akan segera menghadirkan Portal Job Anggur (Anti Nganggur) sebagai upaya memperluas akses informasi kerja bagi masyarakat, khususnya di wilayah Tangsel.

KOTA TANGERANG
3 WNA di Tangerang Divonis 3 Tahun Penjara Gegara Overstay 2.900 Hari

3 WNA di Tangerang Divonis 3 Tahun Penjara Gegara Overstay 2.900 Hari

Jumat, 14 November 2025 | 18:10

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Tangerang melakukan penindakan yang tegas terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan Tindak Pidana Keimigrasian.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill