Connect With Us

DPRD Sebut Tangsel Butuh Peta Rawan Bencana

Muhamad Heru | Kamis, 9 Januari 2020 | 16:41

Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan, Paramitha Messayu bersama rombongannya saat meninjau lokasi bencana banjir di Kelurahan Kranggan. (Istimewa / Istimewa)

 

TANGERANGNEWS.com-Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan dari daerah pemilihan (dapil) Serpong-Setu Paramitha Messayu meminta aparatur pemerintahan agar menandai zona merah pada daerah rawan bencana di Kota Tangerang Selatan, termasuk Kecamatan Serpong dan Setu. 

Hal itu dia ungkapkan saat melakukan kunjungan kerja bersama anggota DPRD Kota Tangerang Selatan yang satu dapil.  “Terlebih kedua kecamatan ini rawan terdampak dari adanya reaktor nuklir, pipa gas, banjir, longsor, kekeringan dan lain-lain,” ujar Paramitha, Kamis (9/1/2019).

Menurutnya, peta bencana itu mesti komplit. Pemetaan tersebut, katanya, harus dikoordinasikan dengan komisi II, komisi IV dan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi prioritas. 

“Peta bencana bermanfaat sebagai panduan perencanaan pembangunan pemukiman dan pembangunan penanggulangan bencana, serta sosialisasi terhadap potensi bencana yang bisa terjadi," jelasnya.

Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan, Paramitha Messayu bersama rombongannya saat meninjau lokasi bencana banjir di Kelurahan Kranggan.

Kunjungannya bersama anggota DPRD lainnya tersebut bertujuan untuk memantau kondisi dan mengevaluasi  dampak banjir yang terjadi pada selasa (31/12/2019) di RT 13/05, Kelurahan Kranggan dan Perumahan Pesona Serpong, Kelurahan Kademangan, sampai menutupi atap rumah.

Ditempat yang sama Lurah Kranggan, Agus menyampaikan bahwa daerah yang terdampak banjir ini harus direlokasi karena tempatnya yang berdekatan dengan sempadan sungai. 

"Untuk beberapa wilayah Kecamatan Setu ini seharusnya dinyatakan sebagai daerah rawan bencana siaga satu. Saya berharap bisa disiapkan untuk tahap sosialisasi tanggap bencana, penanaman pohon dan normalisasi Sungai Cisadane," tuturnya.

Sementara itu, Lurah Kademangan Anhar yang dikunjungi rombongan mengatakan bahwa di Pesona Serpong saat banjir awal tahun ini, luapan air Sungai Cisadane menutupi 250 rumah warga. 

"Dalam jangka panjang perlu adanya pertimbangan untuk merelokasi perumahan ini, meski diperlukan waktu dan proses yang cukup lama. Namun demikian, setidaknya ada langkah awal yaitu pembangunan turab dan sodetan sungai Cisadane," ungkapnya.

Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Selatan, Paramitha Messayu bersama rombongannya saat meninjau lokasi bencana banjir di Kelurahan Kranggan.

Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Wisman, menjelaskan bahwa daerah ini akan masuk dalam pereencanaan induk ( master plan ) pembangunan Tahun 2020. Menurutnya, daerah tersebut menjadi langganan banjir karena dikelilingi oleh sungai Cisadane dan sungai Cisalak yang arusnya bisa meluap ke daerah tersebut.

"Solusi lainnya yang tak kalah pentingnya yaitu membangun sistem informasi terpadu terkait daerah tinggi permukaan air dan kerjasama antar daerah Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang," pungkasnya.(RMI/HRU)

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

PROPERTI
Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Bukukan Pendapatan Rp13,8 Triliun pada 2024, BSDE Masuk 100 Perusahaan Terbaik versi Fortune

Senin, 15 September 2025 | 21:41

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menunjukkan dominasinya di industri properti dengan meraih peringkat pertama di kategori Property & Real Estate dalam ajang Fortune Indonesia 100 Gala 2025.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill