Peluang Karir Masa Depan, Mahasiswa UPJ Tangsel Diajari Kuasai AI dan Blockchain
Senin, 1 Desember 2025 | 12:51
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi aset digital dan teknologi kepada generasi muda Indonesia.
TANGERANGNEWS.com-Volume sampah di Kota Tangsel meningkat sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Peningkatan mencapai 10 persen.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Toto Sudarto di Puspemkot Tangsel, Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel, Senin (4/5/2020).
"Peningkatan sampah memang ada (terjadi) 10 persen," kata Toto.
Peningkatan tersebut rata-rata terjadi hanya pada sampah yang berasal dari rumah warga (sampah rumah tangga).
"Kalau dari restauran dan perhotelan berkurang karena tutup selama PSBB. Sedangkan untuk di pasar itu stabil," imbuhnya.
Ditambahkan Kepala Seksie (Kasie) Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Rastra Yudhatama, saat ini sampah rumah tangga yang berasal dari rumah warga se-Tangsel mencapai sekitar 80 ton perhari.
"Biasanya (sebelum PSBB) hampir 50 sampai 70 ton sehari, kalau sekarang hampir 80 ton," tutur Yudha.
Peningkatan volume sampah itu terjadi lantaran banyak warga yang berdiam di rumah selama pandemi COVID-19 dan berlakunya PSBB.
"Jadi dipastikan itu naik 10 persen, karena kebanyakan ibu rumah tangga masak di rumah dan tidak ada kegiatan keluar rumah," katanya.
Sementara itu, volume sampah dari sumber lainnya justru menurun, seperti sampah di pinggir jalan.
"Terutama sampah yang ada di pinggir jalan, itu berkurang 30 sampai 40 persen, seperti di bawah fly over Ciputat dan Jalan Kesehatan, Pondok Aren. Karena yang buang itu sumbernya dari pendatang yang mengontrak, dan sekarang sudah pulang kampung sebelum PSBB berlaku," jelas Yudha.
Sedangkan, untuk sampah yang berasal dari pasar, masih stabil. Tidak bertambah atau berkurang.
"Yakni sekitar dua bak amrol (dump truk) tiap harinya. Untuk perhotelan dan restauran itu yang berkurang," pungkasnya. (RMI/RAC)
PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi aset digital dan teknologi kepada generasi muda Indonesia.
TODAY TAGPenurunan jumlah penonton dan kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya membuat sejumlah operator bioskop kesulitan bertahan. Badan Perfilman Indonesia (BPI) menyebut ada 15 bioskop yang terancam tutup dalam waktu dekat.
Isu keracunan makanan yang terjadi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) khususnya yang terkait dengan penyediaan susu sekolah, mendapat sorotan dari berbagai pihak.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews