Connect With Us

Saksi Bantah Tuduhan Siti Aisyah

| Rabu, 13 Oktober 2010 | 18:05

Siti Aisyah Margorose Soekarno Putri. (tangerangnews / dira)

TANGERANGNEWS-Tak terbayang bagi Rasminah,55, mengabdi 10 tahun sebagai pembantu rumah tangga untuk keluarga Siti Aisyah Margorose Soekarno Putri, warga Graha Permai Jalan Mahoni Blok A4. No.6 Ciputat,  Kota  Tangsel harus berujung masuk penjara.
 
Ironisnya, setelah dirinya menjalani penjara sekitar dua bulan yang lalu, segala tuduhan Siti Aisyah terbantahkan oleh kesaksian para saksi di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Tangerang yang diketuai Bambang Widjatmoko dan jaksa penuntut umum Agus Tri Hartono, hari ini.
 
Sejumlah saksi yang dihadirkan  seperti Ketua RW setempat Amir Hamzah, Bagio dan Alamsyah (anggota Polsek Ciputat) mengaku, hanya menemukan enam piring,  satu pembunuh serangga, satu body lotion, satu shampo, satu  baju batik, satu gelas, buntut sapi, dan satu obat kumur.
 
Dari para saksi itu, hanya  Siti Aisyah Margorose Soekarno Putri dan suaminya Rendy Sasmitadjibowo yang bersikukuh selain barang-barang itu, ada emas seberat 300 gram, uang tunai tujuh juta rupiah, amplop yang berisikan uang pensiunan ibunya, dan buku rekening bank dengan saldo senilai Rp7,5 juta saat dirinya dan petugas polisi melakukan penggerebekan ke rumah Rasminah. Total temuan itu, menurut Siti Aisyah adalah Rp300 juta.
 
“Saya bingung kemana semua barang bukti yang saat itu dibawa polisi. Seisi rumah itu seluruhnya hampir milik  saya, dari mulai blender dan televisi. Saya masih ingat saat itu adalah tanggal 5 Juni 2010.Sepulang saya umroh semua barang saya ada rumah Teh Inah (Rasmiah),” katanya.
 
Namun, saat Hakim mempertanyakan kesaksian petugas polisi. Kedua anggota polisi itu membantah bahwa ada barang bukti yang tidak masuk dalam Berkas Acara Pemeriksaan. “Apa yang ada di TKP hanya yang diatas meja itu,” ujar Bagio salah satu anggota polisi yang ikut dalam pemeriksaan rumah Rasminah.
 
Ditanya siapa yang mengumpulkan barang bukti itu, Ketua RW setempat Amir Hamzah mengatakan, yang mengumpulkan adalah salah satu pembantu laki-laki Siti Aisyah. “Saat saya ada di lokasi saya tidak masuk, saya hanya di depan pintu. Saat itu saya melihat barang bukti itu dikumpulkan oleh pembantu bu Aisyah yang lelaki,” terangnya.
 
Mendengar itu, Aisyah mengatakan, dirinya benar-benar telah dizhalimi.
Ketika Aisyah mempertanyakan kepada pihak kepolisian Ciputat, mereka hanya mengatakan barang bukti itu sudah diamankan di pihak kepolisian. “Mereka bilang begitu, bahkan Kapolsek Ciputat Ngisa semalam telepon saya, dia bilang gara-gara saya dia akan dipindah. Saya bilang kemana lagi saya akan melapor kalau bukan ke polisi,”ujarnya.
  
Menurut dia, dirinya tidak pernah berniat melakukan penahanan terhadap Rasminah. Polisi lah yang langsung menangkapnya. “Kata polisi saat itu, ini bukan delik aduan lagi. Ini adalah kriminal murni,” katanya. Aisyah yang mengaku ibunya Maharani Misma Susana adalah istri keempat dari Presiden Soekarno itu bahkan menuding Rasminah telah mencuri ponsel dirinya. “Masak orang buta huruf bisa punya ponsel,” katanya.(dira)
 

TANGSEL
Anggaran Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Capai Rp40 Miliar

Anggaran Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Capai Rp40 Miliar

Rabu, 16 Juli 2025 | 18:26

Panitia Khusus (Pansus) Pengelolaan sampah DPRD Kota Tangerang Selatan membocorkan anggaran untuk kerja sama pembuangan sampah TPA Cipeucang ke wilayah Pandeglang yang mencapai puluhan miliar.

BISNIS
ALVAboard Hadirkan Solusi Kemasan Reusable dan Ramah Lingkungan untuk Berbagai Sektor Bisnis

ALVAboard Hadirkan Solusi Kemasan Reusable dan Ramah Lingkungan untuk Berbagai Sektor Bisnis

Rabu, 16 Juli 2025 | 19:01

Dalam dunia bisnis modern yang menuntut efisiensi dan keberlanjutan, kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga sebagai strategi untuk menekan biaya dan mendukung kelestarian lingkungan.

BANTEN
10 Provinsi Paling Banyak Pemuda Jomblo, Banten Tembus 76 Persen 

10 Provinsi Paling Banyak Pemuda Jomblo, Banten Tembus 76 Persen 

Selasa, 15 Juli 2025 | 12:55

Fenomena pemuda yang masih sendiri alias jomblo rupanya cukup merata di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data terbaru tahun 2024 dari BPS, tercatat sebanyak 71 persen pemuda Indonesia berusia 16 hingga 30 tahun belum memiliki pasangan hidup.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill