Connect With Us

Hebat! Dosen Wanita Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar Teknik Mesin Pertama di ITI

Rachman Deniansyah | Selasa, 26 Oktober 2021 | 16:40

Prof Dr. Ir, Dwita Suastiyanti, M. Si., IPM. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Institut Teknologi Indonesia (ITI) yang terletak di wilayah Setu, Kota Tangerang Selatan baru saja melahirkan Guru Besar pertamanya dalam Ilmu Teknik Mesin pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Gelar tersebut dinobatkan kepada sosok dosen senior yang telah aktif mengajar sejak Tahun 1986 silam, yakni Prof Dr. Ir, Dwita Suastiyanti, M. Si., IPM. 

Rektor ITI, Marzan Aziz Iskandar menuturkan, kelahiran Guru Besar Ilmu Teknik Mesin ini merupakan suatu hal yang sangat dinanti oleh pihak kampus ITI, sejak bertahun lamanya. 

Tentu pengukuhan ini juga turut menjadi kebanggaan bagi seluruh civitas akademika kampus ITI. 

Mengingat, ITI sudah berdiri selama 37 tahun, yang sudah melahirkan alumni lebih dari 12.500 orang. Saat ini mahasiswanya hampir 3.000 orang.

"Mereka ingin memiliki kebanggaan. Salah satu kebanggaannya ini adalah, ingin dididik oleh orang yang jagoan ngajar. Nah itu  adalah profesor atau Guru Besar ini," ujar Marzan di kampusnya yang terletak di Jalan Puspiptek, Setu, Tangsel. 

Sosok dosen wanita yang kini juga menjabat sebagai Wakil Rektor ini, merupakan Guru Besar kedua yang dimiliki oleh ITI. 

"Jadi kami memang merindukan. Jadi ini adalah sebagai momentum. Bidangnya pun hebat, teknik mesin. Beliau perempuan dan Guru Besar pertama dalam bidang ini (Teknik Mesin)," katanya. 

Selain menjadi kebanggaan, kelahiran Guru Besar ini turut menjadi motivasi tinggi bagi seluruh civitas akademika. Mulai dari para mahasiswa, hingga dosen-dosen lainnya. 

Dengan demikian ia berharap agar ke depannya ITI dapat lebih melebarkan sayapnya dan mampu mencetak generasi sumber daya manusia (SDM) yang unggul. 

"Pengukuhan ini akan membuat citra ITI menjadi perguruan teknik yang baik, yang unggul, dan akan semakin meningkat. Kemudian tentu reputasi meningkat, mitra-mitra perguruan tinggi lain, industri, akan senang kerjasama. Kita ingin prodi teknik mesin kan unggul. Kalau unggul, akan membuat calon mahasiswa berbondong-bondong datang, karena terjamin," harapnya. 

Sementara itu, Prof Dwita Suastiyanti mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya atas pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Ilmu Teknik Mesin pertama di Kampus ITI ini. 

Pasalnya, gelar tersebut tak diraihnya dengan mudah. Perjalanan panjang pun telah dilaluinya. Mulai mengajar sebagai dosen, dipercaya sebagai kepala program studi, hingga kini menjabat sebagai Wakil Rektor A Bidang Akademik, Penelitian, dan Kemahasiswaan ITI. 

"Ya saya sangat bersyukur atas capaian saya sampai dengan hari ini. Karena ini adalah perjalanan yang cukup panjang ya dengan perjuangan yang sangat penuh dinamika dan tidak gampang," ujar Prof Dwita. 

Proses panjang pun telah dilaluinya dengan waktu yang tidak singkat. Ia membutuhkan waktu hingga lebih dari setahun untuk menjadi Guru Besar ini. 

"Kurang lebih itu satu setengah tahun. Prosesnya itu mulai dari kita submit, kemudian dikembalikan, karena ada yang kurang publikasinya, kemudian saya lengkapi dan submit kembali. Jadi memang dinamikanya luar biasa dan butuh kesabaran serta dukungan. Karena peran orang-orang di sekitar saya juga sangat membantu," terangnya. 

Menjawab tantangan Rektor, sosok dosen yang dikenal sangat mengayomi mahasiswanya tersebut bertekad untuk mencetak generasi yang unggul. 

"Ya sangat setuju, karena memang jabatan akademik Guru Besar itu kan menggambarkan kualitas seorang dosen. Artinya kualitasnya juga lebih baik. Saya berharap mudah-mudah peran dan kontribusi saya sebagai Guru Besar dapat bermanfaat, serta menjadikan prodi dan mahasiswa menjadi unggul," ungkapnya. 

Ats pengukuhan tersebut, Prof Dwita pun menerima apresiasi yang begitu banyak. Termasuk, salah satunya dari mantan mahasiswa yang dulu diajarnya dan kini tergabung dalam Ikatan Alumni Mesin (IAM) ITI. 

Ketua Bidang 1 IAM ITI, Novyan mengungkapkan rasa bangganya atas pengukuhan yang baru saja disematkan kepada mantan dosennya tersebut. 

Pengukuhan tersebut memanglah sangat dinanti, mengingat seluruh dedikasi yang telah diberikan oleh sosok dosen yang sangat dekat dengan para mahasiswanya. 

"Tentu kami bangga. Dulu Ibu Dwita memang dosen biasa sejak saya kuliah dulu tahun 1993. Pokoknya saya salut, apalagi beliau perempuan. Teknik mesin itu kan mayoritas laki-laki. Memang dia sangat konsisten, loyalitas, dan sangat dekat dengan kita mahasiswa. Dia sosok dosen yang baik, dia akrab hingga seperti teman dengan mahasiswanya," tandas Novyan.

NASIONAL
Warga Serpong dan Ciledug Jadi Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone

Warga Serpong dan Ciledug Jadi Korban Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:25

Sebanyak 22 korban tewas dalam kebakaran Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Selasa 9 Desember 2025, siang.

TANGSEL
KEK ETKI Banten Resmi Beroperasi di BSD, Beri Kemudahan Bea Masuk dan Pajak untuk Tarik Investor Global

KEK ETKI Banten Resmi Beroperasi di BSD, Beri Kemudahan Bea Masuk dan Pajak untuk Tarik Investor Global

Rabu, 10 Desember 2025 | 19:58

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Edukasi, Teknologi, dan Kesehatan Internasional (ETKI) Banten, yang juga dikenal sebagai D-HUB SEZ di BSD City, hari ini mencapai tonggak penting dengan peresmian resmi Kawasan Pabean

WISATA
Tingkat Keterisian Hotel di Kabupaten Tangerang Diprediksi Meningkat 52 Persen saat Nataru

Tingkat Keterisian Hotel di Kabupaten Tangerang Diprediksi Meningkat 52 Persen saat Nataru

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:40

Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Diporabudpar) Kabupaten Tangerang, memperkirakan tingkat keterisian hotel di wilayahnya meningkat hingga 52 persen dibandingkan saat hari-hari normal saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

TOKOH
Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Innalillahi, Epy Kusnandar ”Kang Mus” Meninggal Dunia

Rabu, 3 Desember 2025 | 18:21

Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025.Informasi tersebut pertama kali dibagikan melalui unggahan akun Instagram istrinya, Karina Ranau.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill