Connect With Us

Korban Gintung Akan Diusir dari Penampungan

Denny Bagus Irawan | Senin, 1 Juni 2009 | 19:12

Kendaraan terpental akibat terbawa arus deras Situ Gintung yang jebol. (Denny Bagoes Irawan / TangerangNews)

TANGERANGNEWS- Akhir Juni 2009 ini menjadi tenggat waktu bagi warga korban Situ Gintung menempati hunian sementara (Huntara) di lokasi penampuangan Kertamukti I dan II, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Setelah itu para penghuninya bakal dipaksa keluar lokasi.

 

Sekretaris penganggulangan bencana Situ Gintung Ahadi menegaskan penggunaan lokasi Wisma Kertamukti I dan Kertamukti II memang dibatasi waktu. Penghuni tidak boleh menempati lokasi itu dalam waktu lama. Dijadwalkan hanya tiga bulan pasca tanggap darurat dilakukan pemerintah. “Namanya juga penampuang dan hunian sementara, jadi tidak tetap dong. Itu saja sudah jelas artinya. Jadi memang harus ada penghentian penampungan,” tegas Ahadi usai menggelar rapat internal di kantor Wali Kota Tangerang Selatan, siang ini.

 

Dihitung dari tanggap bencana, Ahadi mengatakan tiga bulan masa penampungan di Kertamukti I dan II itu jatuh pada 21 Juni 2009. Itu berati tersisa dua puluh hari bagi penghuni untuk meninggalkan lokasi. Dengan pertimbangan warga telah cukup mampu dan mandiri. Kendati sudah mendekati waktu, Sekretaris Penanggulangan Bencana Situ Gintung ini memastikan tidak sertamerta dilakukan pengusiran. Batas waktu penampungan itu sudah termasuk dalam agenda pasca tanggap darurat. Selanjutnya memasuki tahapan lain. Pemerntah Daerah, menurut dia telah menyiapkan dua opsi bagi warga korban bencana Situ Gintung. Yakni menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa) atau mendapatkan uang kontrak. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pengungsi.

 

“Dalam waktu dekat ini kita bakal bicara soal habisnya masa penampungan. Warga kita ajak bicara. Sekaigus menjelaskan recanan selanjutnya,” papar dia. Berdasarkan catatan penghuni lokasi penampuangn sebanyak 72 kepala keluarga (KK). Masing-masing berjumlah 24 KK pada Kertamukti I dan 48 KK pada Kertamukti II. Itu masih ditambah dengan 124 KK yang berada dipenampungan milik Dompet Dhuafa. Seluruh warga tadi, kata Ahadi mendapatkan dua opsi yang sama. Menempati rusunanwa yang bakal berada di kelurahan Serua atau mendapatkan uang kontrak.

 

“Ya..memang begitu kenyataannya. Yang penting kita komunikasikan dulu. Nanti mereka juga mengerti,” terangnya. Chaerul, warga pengungsi di Kertamukti I, Ciputat mengaku sudah mendengar kabar penempatan warga ke Rusunawa. Tetapi tidak percaya adanya rencana pengusiran warga dari lokasi penampungan. Sebab pemerntah telah merencanakan penempatan warga sampai satu tahun. Sedangkan rencana rusunawa, dia merasa terlalu berlebihan. WArga belum tentu sepakat dengan penggantian di rusunawan. Karena banyak warga yang merasa memiliki tanah di lokasi bencana. Sehingga memilih menempati rumahnya yang dulu. (rok)

HIBURAN
Wahana Salju dan Super Wings: Super Combo Ramaikan Liburan Sekolah di Mal Ciputra Tangerang

Wahana Salju dan Super Wings: Super Combo Ramaikan Liburan Sekolah di Mal Ciputra Tangerang

Senin, 16 Juni 2025 | 21:29

Dalam rangka menyambut liburan sekolah, Mal Ciputra Tangerang menghadirkan dua rangkaian program spesial untuk keluarga yakni Snow-Tacular Playland dan Super Wings: Super Combo.

SPORT
Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Eks Pelatih Persija Berlabuh ke Persita Tangerang

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:54

Persita Tangerang resmi menunjuk Carlos Pena sebagai pelatih kepala baru untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.

AYO! TANGERANG CERDAS
Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Wajib untuk Daftar SPMB 2025, Begini Cara Aktifkan Fitur Geotagging Foto Diri

Senin, 16 Juni 2025 | 10:55

Salah satu syarat terbaru yang wajib dipenuhi calon peserta didik dalam proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Provinsi Banten ialah mengunggah foto diri di depan rumah lengkap dengan informasi lokasi atau fitur geotagging.

PROPERTI
Widari Village, Rumah 2 Lantai Seharga Rp400 Jutaan di Legok Tangerang

Widari Village, Rumah 2 Lantai Seharga Rp400 Jutaan di Legok Tangerang

Senin, 16 Juni 2025 | 20:54

Pembangunan infrastruktur jalan tol yang melintasi Kabupaten Tangerang, Banten memberikan dampak positif bagi industri properti.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill