Connect With Us

Tangsel Rawan Peuting Beliung dan Longsor

| Rabu, 25 Januari 2012 | 21:07

TANGERANG- Sejak Januari hingga Februari mendatang, masyarakat Kota Tangsel diminta waspada fenomena peuting beliung. Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, awan tebal yang muncul akhir-akhir ini rangkaian fenomena dari kemunculan puting beliung.
 
Kepala BMKG Wilayah Ciputat Subardjo menerangkan ciri kemungkinan datangnya puting beliung salah satunya munculnya awan tebal setelah panas terik. "Ini merupakan karakteristik di masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan. Pertumbuhan awan yang aktif di masa transisi menyebabkan munculnya puting beliung dan petir," terang Subardjo, Rabu (25/1).
 
Dikatakan, Subardjo ancaman puting beliung diprediksi akan terjadi hingga bulan Februari mendatang. Atas itu, masyarakat diminta waspada jika di sekitar tempat tinggal mendapati fenomena munculnya awan tebal di siang hari. Jenis awan tebal tersebut yakni jenis kumulonimbus.
 
"Ketika awan kumulonimbus ini pecah menjadi butiran hujan, saat itulah biasanya di dahului dengan puting beliung dan petir secara tiba-tiba. Lamanya angin puting beliung bervariasi tergantung kekuatan awan yang terbentuk. Namun, seringkali akan berlangsung sekitar 5-10 menit," ucapnya.
 
Kecepatan angin puting beliung tersebut terangnya juga berbeda-beda. Menjadi sangat cepat ketika pertumbuhan awan kumulonimbus tinggi. Puting beliung dapat terjadi memasuki perubahan musim hujan ke musim kering maupun sebaliknya.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kota Tangsel Zulfuad menuturkan ancaman puting beliung menjadi salah satu yang saat ini menjadi perhatian di Kota Tangsel. Meski belum terjadi, pihaknya terang Zulfuad memastikan telah menyiagakan untuk memnimalisir korban. "Kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait,"ujarnya.
 
 Zulfuad mengatakan, pihaknya saat ini melakukan pemantauan khusus atas daerah-daerah di Tangsel yang rawan longsor. Berdasarkan data ada dua desa dari lima desa di tujuh kecamatan yang lawan longsor. Salah satunya di desa Krangan, Kecamatan Setu. "Longsor berakibat dari tanah yang konturnya tinggi namun gembur. Akibatnya disaat hujan, menjadi longsor,"terangnya.(DRA)

SPORT
Tinggalkan PSS Sleman, Hokky Caraka Bakal Bergabung ke Persita Tangerang

Tinggalkan PSS Sleman, Hokky Caraka Bakal Bergabung ke Persita Tangerang

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 17:33

PSS Sleman harus merelakan kepergian salah satu penyerang andalannya, Hokky Caraka, yang resmi bakal bergabung dengan Persita Tangerang.

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

NASIONAL
Hore, Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Jadi Hari Libur Tambahan 

Hore, Pemerintah Tetapkan 18 Agustus Jadi Hari Libur Tambahan 

Jumat, 1 Agustus 2025 | 14:07

Pemerintah menetapkan Senin, 18 Agustus 2025 sebagai hari libur tambahan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

KOTA TANGERANG
Identitas Mayat Dalam Drum di Tangerang Masih Misteri

Identitas Mayat Dalam Drum di Tangerang Masih Misteri

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 23:00

Sudah sepekan sejak penemuan mayat dalam drum plastik di Sungai Cisadane, kawasan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pihak kepolisian hingga kini masih belum berhasil mengidentifikasi korban.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill