Connect With Us

Siksa Anak Tiri Sampai Tewas, Nurlena akan dites Psikologi

| Senin, 3 Desember 2012 | 07:50

Tersangka penyiksa anak tirinya saat dibawa petugas. (tangerangnews / dira)

 
 
TANGERANG- Nurlena, 26, ibu tiri yang diduga menganiaya puterinya bernama Aini Junistisia,4,  hingga tewas oleh petugas Polresta Kabupaten Tangerang akan diperiksa dengan melakukan pemeriksaan psikologi. 
 
Kasat Reskrim Polresta Kabupaten Tangerang Kompol Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat ke Polda Metro Jaya untuk permohonan pemeriksaaan psikologi oleh Biddokes.
 
“Surat sudah maju ke Polda, tinggal menunggu jadwal dari Polda saja kapan bisa diperiksanya,” ujar Shinto kepada wartawan, Senin (3/12/2012).
Pemeriksaan psikologi dilakukan guna mengetahui kondisi kejiwaan Nurlena. Penyidik, lanjut Shinto, saat ini juga tengah melengkapi pemeriksaan kasus tersebut dengan pengumpulan keterangan saksi.
Rencananya, saksi yang akan diperiksa yakni ayah korban Nahmu Adi Saputr. “Minggu depan kami agndakan untuk BAP suaminya,” terang Shinto.
Diketahui sebelumnya, Bocah perempuan berumur empat tahun dianiaya ibu tirinya hingga tewas di rumah kontrakan RT 04/05 No.22 Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren,kabupaten Tangerang, Kamis (29/11).
 
Kasat Reskrim Polresta Kabupaten Tangerang, Kompol Shinto Silitonga mengatakan, mengatakan, korban bernama Aini Junistisia ,4, tewas di RS Fatmawati Jakarta Selatan.
Dan tersangka ibu tirinya Nurlena sudah diamankan ke Polres Jakarta Selatan kemudian diserahkan ke Polresta Kabupaten Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka.

 Kasus penganiayaan hingga tewas ini dilaporkan oleh ibu kandung korban Agusdiana Ekawati ,28 ke Polres. Jakarta. Selatan. Namun, karena tempat kejadian perkaranya diwilayah hukum Polresta Kabupaten  Tangerang akhirnya penanganannya dilimpahkan ke Polresta Kabupaten Tangerang.

Korban yang sudah ikut ibu tirinya sekitar 1 tahun ini mendapat penganiayaan sadis. Kepalanya dipukul talenan,dicolok kedua matanya pakai jari, dipukul pipa pralon, tangan dan kakinya diikat lalu diinjak-injak, dibanting dan ditendang hingga pembuluh darah di kepalanya pecah.

  Menurut pengakuan tersangka Nurlena, dia tega menganiaya anak tirinya karena sering rewel dan ikut dengannya sekitar satu tahun karena orangtuanya bercerai. Sebab, Nahnu Hadi Saputra ,39 dengan Agusdiana Ekawati ,28, bercerai.

Kepada petugas mengaku menyesal setelah menganiaya anak tirinya hingga tewas.” Tersangka dikenakan Pasal 80 UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tutupnya.  
 
 
HIBURAN
Bukan Karena Ganteng, Ini Sisi Paling Menarik dari Pria bagi Wanita

Bukan Karena Ganteng, Ini Sisi Paling Menarik dari Pria bagi Wanita

Selasa, 9 September 2025 | 21:22

Selama ini banyak orang mengira ketampanan menjadi modal utama seorang pria untuk menarik perhatian perempuan.

OPINI
Partisipasi Politik Generasi Muda: Menentukan Arah Demokrasi Kontemporer

Partisipasi Politik Generasi Muda: Menentukan Arah Demokrasi Kontemporer

Kamis, 11 September 2025 | 14:33

Bukan rahasia lagi, generasi muda adalah kelompok terbesar dalam populasi pemilih di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, fakta di lapangan sering kali menunjukkan sebaliknya: sebagian dari mereka memilih diam, acuh

SPORT
Tundukkan PSM Makassar 2-1, Persita Raih Kemenangan Perdana di Liga 1 2025/2026 

Tundukkan PSM Makassar 2-1, Persita Raih Kemenangan Perdana di Liga 1 2025/2026 

Jumat, 12 September 2025 | 13:52

Persita Tangerang akhirnya mencatatkan kemenangan perdana dalam laga pekan ke-5 BRI Super League 2025/26 setelah menekuk PSM Makassar dengan skor tipis 2-1 di Banten International Stadium, Kamis, 11 September 2025, malam.

KAB. TANGERANG
DSA (Digital Subtraction Angiography), Bantu Dokter ‘Melihat Jalur Macet’ di Pembuluh Darah Otak

DSA (Digital Subtraction Angiography), Bantu Dokter ‘Melihat Jalur Macet’ di Pembuluh Darah Otak

Jumat, 12 September 2025 | 09:10

Pusing mendadak, wajah terasa baal sebelah, sulit bicara, atau tangan tiba-tiba lemas, gejala seperti ini sering dianggap sepele. Padahal, bisa jadi itu merupakan gejala dari gangguan pembuluh darah otak, salah satunya adalah stroke.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill