TANGERANG- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Irman Gusman pada Sabtu (12/1) lalu memberikan kuliah umum di Auditorium Sjafruddin Prawiranegara, Kampus STIE Ahmad Dahlan Jakarta (STIEAD) dalam rangka Milad ke-45 STIE AD.
Dalam kesempatan itu, Irman memberikan pencerahan bagi mahasiswa dengan mengusung tema Peluang Wirausaha Muda di Era Otonomi Daerah. Pada acara tersebut juga hadir Ketua STIEAD, Mukhaer Pakkanna dan Ketua Majelis Ekonomi & Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Syafrudin Anhar.
“Dalam upaya mendorong tumbuhnya budaya kewirausahaan, secara rutin STIE AD menyelenggarakan Seri Dialog Kewirausahaan. Pada Seri Dialog pertama, Pak Fahmi Idris (mantan Menteri Perindustrian) yang memberikan dorongan bagi mahasiswa di sini. Lalu, Pak Soetrisno Bachir memberikan pencerahan pada Seri Dialog kedua. Pada kesempatan ini kami sangat senang Pak Irman bisa memberikan motivasi bagi calon-calon wirausaha muda di STIEAD,” ujar Mukhaer Pakkanna.
Mukhaer melanjutkan bahwa STIE Ahmad Dahlan juga memiliki tugas berat dari PP Muhammadiyah, yaitu melahirkan Saudagar-Saudagar. Disadari bahwa awal mula berdirinya Muhammadiyah dilahirkan dan dibesarkan oleh para Saudagar.
Sementara pada perkembangannya Pimpinan Muhammadiyah banyak dipenuhi oleh para pegawai, sehingga organisasi kurang mandiri. Spirit Saudagar, semangat untuk melahirkan pengusaha harus ditumbuh kembangkan kembali.
Dalam pemaparannya di hadapan ratusan mahasiswa, Irman Gusman menyodorkan fakta-fakta yang terjadi di Indonesia kini, yang diharapkan bisa memacu generasi muda untuk berkarya dan berwirausaha. “Tingkat Kemiskinan per September 2012 menurut BPS sebanyak 28,59 juta orang atau 11,66 %, indeks
Gini 0,41 atau meningkat dari 0,3 tahun 2010. Secara makro pertumbuhan ekonomi positif, namun secara mikro pembangunan belum merata, bahkan timpang” katanya.
Irman mengajak mahasiswa untuk memulai menjadi wirausaha, bukan menjadi pegawai. “Orang-orang kaya muncul pasca reformasi bukan karena proteksi pemerintah, melainkan karena jiwa kewirausahaan. Apalagi di era otonomi daerah, kesempatan kian terbuka,” terangnya. (RLS)