Connect With Us

Penumpang Mengeluh KAI Hapus Jalur Kereta Ekonomi

| Selasa, 7 Mei 2013 | 12:10

Menunggu Kereta di Stasiun Sudimara. (tangerangnews / dira)

 
TANGERANG-PT KAI hari ini resmi mulai menghapus keberadaan kereta api listrik ekonomi, atau KRL jurusan Serpong-Jakarta.
 
Akibat penghapusan keberadaan kereta ekonomi tersebut dikeluhkan para calon penumpang. Karena mereka harus menaiki commuter line dengan tarif yang lebih mahal dan kereta ekonomi Lebak dengan penumpang yang berjubel.
 
 
Ratusan penumpang di Stasiun Sudimara, Jombang , Tangerang Selatan  berjubel untuk berebut masuk dirangkaian kereta api ekonomi Lebak yang singgah di stasiun tersebut. Mereka mencoba untuk berebut masuk di dalam rangkaian gerbong yang sudah di jejali para penumpang lainnya.
 
Kepadatan penumpang tidak hanya terjadi di kereta ekonomi Lebak,  calon penumpang juga menjejali commuter line yang transit di stasiun tersebut.
 
Penghapusan KRL ekonomi oleh PT Kereta Api yang mulai diberlakukan sejak hari ini dikeluhkan para penumpang, mereka beralasan keberadaan KRL masih sangat dibutuhkan masyarakat kelas bawah untuk beraktifitas.
 
 
Suparman misalnya, calon penumpang ini sangat keberatan dengan penghapusan KRL ekonomi oleh pemerintah.
 
Dia menilai keberadaan kereta ekonomi masih membantu masyarakat dalam mengangkat perekonomian mereka.
 
“Sistem commuter line yang diberlakukan, hanya akan menambah merugikan masyarakat bawah. Karena tidak bisa berhenti di setiap stasiun  dan tarifnya jauh lebih mahal bila di bandingkan dengan dengan tarif KRL,” ujarnya, Selasa (7/5).  
 
Irnasari  penumpang lainnya mengatakan, daripada keberadaan KRL dihapus  pemerintah lebih bijak menaikan harga tiket untuk KRL,  dia mengaku berani membayar dua kali lipat dari harga saat ini  yakni Rp1.530 , karena harga tiket commuter line dinilai terlalu mahal yakni Rp8.000. “Ini mahal sekali kan,” ujarnya. (RAZ)
OPINI
Manipulasi Angka Kemiskinan BPS Indonesia vs Data Bank Dunia

Manipulasi Angka Kemiskinan BPS Indonesia vs Data Bank Dunia

Selasa, 13 Mei 2025 | 14:28

Inilah dampak dari sistem kapitalisme dalam pengelolaan ekonomi. Indikator kemiskinan dibuat serendah mungkin agar negara bisa mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan. Padahal faktanya, kemiskinan tidak benar-benar berkurang

PROPERTI
Giantara Serpong City Hadirkan Fasilitas Komersial Lifestyle, Jadi Ikon Baru di Cisauk

Giantara Serpong City Hadirkan Fasilitas Komersial Lifestyle, Jadi Ikon Baru di Cisauk

Minggu, 18 Mei 2025 | 16:00

Memasuki pertengahan tahun 2025, Giantara Serpong City yang berdiri di atas lahan seluas 109 hektar segera menghadirkan fasilitas terbaru, untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat urban masa kini.

AYO! TANGERANG CERDAS
Waktunya Fleksibel, Segini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka 

Waktunya Fleksibel, Segini Biaya Kuliah di Universitas Terbuka 

Rabu, 14 Mei 2025 | 12:21

Bagi siswa kelas 12 yang berencana kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) namun ingin waktu belajar yang fleksibel, Universitas Terbuka (UT) bisa menjadi pilihan ideal.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill