TANGERANGNEWS.com-RSUD Tangerang Selatan menyediakan layanan patologi anatomi sebagai bagian penting dalam mendeteksi dan mendiagnosis tumor, baik jinak maupun ganas.
Pemeriksaan jaringan tubuh melalui mikroskop ini menjadi langkah awal yang krusial sebelum dokter menentukan tindakan medis lanjutan seperti operasi atau kemoterapi.
“Jadi, pelayanan patologi anatomi itu pelayanan untuk mendeteksi tubuh, guna diagnosis apakah ada suatu tumor jinak maupun ganas,” jelas dr. Mieke Marindawati, SP.PA, Dokter Spesialis Patologi dan Anatomi RSUD Tangsel.
Dalam prosesnya, setiap jaringan tubuh pasien yang diangkat saat operasi tidak langsung diidentifikasi. Jaringan itu akan melalui pemeriksaan lebih lanjut di bawah mikroskop guna memastikan kondisi sesungguhnya.
“Jadi pasien operasi, kan jaringan diambil. Itu oleh kita dibawa untuk mikroskop, baru disebut peradangan,” ungkap dr. Mieke.
Selanjutnya, ia menerangkan bahwa patologi anatomi menjadi penentu awal bagi dokter bedah dalam menentukan langkah lanjutan perawatan pasien.
“Kadang-kadang kalau dokter bedah lihat ada benjolan, bisa langsung dicurigai itu ganas atau tidak. Lalu tumornya diambil, kemudian didiagnosis, apakah jinak atau ganas,” tuturnya.
Keputusan medis pun sangat bergantung pada hasil diagnosis tersebut. Jika terbukti jinak, pasien biasanya cukup menjalani perawatan ringan. Namun, jika terbukti ganas, maka tindakan medis lanjutan seperti kemoterapi harus segera dilakukan.
“Karena setelah tahu diagnosis oleh dokter bedah, kalau jinak ya sudah, kalau ganas ya dilanjutkan kemoterapi,” pungkasnya.
Ia mengatakan, sejak tahun 2022 RSUD Tangsel memiliki alat khusus mammography, untuk mendiagnosa kanker payudara. Ini berarti sudah bisa melakukan tindakan operasi dan tindakan kemoterapi. Hanya saja belum melakukan radioterapi.
Bagi pasien peserta BPJS Kesehatan, untuk biaya pengobatan kanker, seluruh perawatan di semua level mulai dari puskesmas, dokter keluarga, rumah sakit sampai rumah sakit rujukan tidak dipungut biaya.
Akan tetapi jika belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, khususnya pasien yang berasal dari keluarga tidak mampu, akan digratiskan sampai pengurusan kepesertaan BPJS Kesehatan untuk selanjutnya pembiayaan beralih ke skema BPJS.