TANGERANGNEWS.com- Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan hasil lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan digunakan untuk memperluas layanan internet murah berkecepatan hingga 100 Mbps di seluruh Indonesia.
Dua perusahaan keluar sebagai pemenang, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama anak usaha dari Surge (WIFI), dan PT Eka Mas Republik, pemilik layanan MyRepublic.
Untuk wilayah Regional I yang meliputi Jawa dan Papua, Komdigi menetapkan Surge sebagai pemenang dengan nilai penawaran sebesar Rp403,76 miliar.
Sementara itu, MyRepublic berhasil merebut hak penggunaan frekuensi di Regional II dan III dengan total penawaran mencapai lebih dari Rp400 miliar.
Pada Regional II, yang meliputi Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian wilayah Sumatra, MyRepublic memenangkan lelang dengan harga Rp300,88 miliar.
Sedangkan di Regional III, yang meliputi wilayah Kalimantan dan Sulawesi, perusahaan tersebut mengajukan penawaran senilai Rp100,88 miliar.
Frekuensi 1,4 GHz akan digunakan untuk layanan broadband wireless access (BWA) dengan pembagian wilayah sebagai berikut:
Regional I mencakup enam zona, di antaranya Zona 4 meliputi Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi; Zona 5 untuk wilayah Jawa Barat lainnya; Zona 6 Jawa Tengah dan Yogyakarta; Zona 7 Jawa Timur; serta Zona 9 dan 10 yang meliputi wilayah Papua dan Maluku.
Regional II terbagi menjadi Zona 1 untuk Aceh dan Sumatra Utara, Zona 2 untuk Sumatra Barat, Riau, dan Jambi, Zona 3 untuk Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung, Zona 8 untuk Bali dan Nusa Tenggara, serta Zona 15 untuk Kepulauan Riau.
Adapun Regional III terdiri dari Zona 11 yang mencakup Sulawesi Barat, Selatan, dan Tenggara; Zona 12 untuk Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah; Zona 13 untuk Kalimantan Tengah dan Barat; serta Zona 14 untuk Kalimantan Selatan, Utara, dan Timur.
Lelang frekuensi ini menjadi yang pertama setelah lima tahun, sejak terakhir kali pemerintah melelang pita 2,3 GHz pada 2020 yang dimenangkan oleh Telkomsel dengan nilai Rp1 triliun. Sementara itu, frekuensi 2,1 GHz pada tahun yang sama dimenangkan oleh Indosat dan Tri.